Disdikbud Batang Dukung Hilangkan Calistung Tes Masuk SD
Batang - Banyaknya Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanank-kanak (TK) memakai tes baca, tulis, dan hitung (calistung) dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Batang.
Batang - Banyaknya Sekolah
Dasar (SD) dan Taman Kanank-kanak (TK) memakai tes baca, tulis, dan hitung
(calistung) dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten
Batang.
Pelaksana tugas (Plt) Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang Bambang Suryantoro menyampaikan,
sekolah atau satuan pendidikan perlu menghilangkan castilung.
“Hal ini dilakukan
karena setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar,”
katanya saat ditemui di Kantor Sekwan DPRD Batang, Kabupaten Batang, Jumat
(31/3/2023).
Selain itu, tes
calistung juga telah dilarang melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010,
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; serta Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 1 Tahun 2021, tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru.
“Masih banyak anak-anak
yang belum pernah mendapatkan kesempatan belajar di satuan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD). Sangat tidak tepat apabila anak diberikan syarat tes calistung
untuk dapat mendapatkan layanan pendidikan dasar,” jelasnya.
Untuk itu,
sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Batang harus memahami penerimaan peserta
didik baru tidak usah memakai calistung tinggal sesuai undang-undang yang sudah
ada saja salah satunya umur harus mencukupi.
Ia juga menegaskan,
syarat calistung untuk masuk SD merupakan kesalahan besar. Harusnya dalam
kondisi anak umur segitu mengajarkan anak tentang sikap sopan santun, disiplin
dan ketaatan kepada guru dan orang tua.
“Sebenarnya kita bisa
belajar dari Negara Jepang yang telah melakukan sistem belajar seperti itu.
Karena waktu saya kunjungan kerja di Jepang sempat melihat sistem belajar
disana salah satunya mengajarkan anak menyapa dengan membungkukan badan dengan
tradisi mereka, disiplin waktu dan taat saat mengantre,” ungkapnya.
Menurutnya, hilangnya
calistung dapat menjadikan merdeka belajar sesungguhnya yang saat ini memang
sedang dipakai pada sistem pendidikan di Indonesia.
“Jika nanti sudah
berhasil mengajarkan anak tentang sikap sopan santun, disiplin, dan ketaatan
kepada guru dan orang tua. Barulah bisa mengajarkan anak calistung dan itupun
harus sesuai porsinya,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)