Home / Berita / Lingkungan / ADA 19 KILOMETER PATAHAN WELERI YANG DITEMUKAN BMKG DI BATANG

Berita

Ada 19 Kilometer Patahan Weleri Yang Ditemukan BMKG di Batang

Batang - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Tengah menemukan Patahan Weleri di Kabupaten Batang yang memiliki potensi gempa.

Batang - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Tengah menemukan Patahan Weleri di Kabupaten Batang yang memiliki potensi gempa.

Berdasarkan peta kegempaan yang di lewati Patahan Waleri ada 3 kecamatan yang masuk delapan desa diantaranya, Desa Lebo, Desa Krengseng, Desa Sidorejo, Desa Sawangan, Desa Ketanggan, Desa Kedawung, Desa Kuripan dan Desa Gondang.

Potensi gempa pada Patahan Weleri masih dalam rata-rata yang lebih kecil dan pelan jika dibanding sejumlah wilayah lain di Jateng.

“Bahwa ada patahan yang ditemukan BMKG Provinsi Jawa Tengah masuk dalam Patahan Weleri dan sesar kendeng,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Batang Suryanto saat ditemui di Kantor BPBD Batang, Kabupaten Batang, Jumat (10/3/2023).

Peta itu rilis dari BMKG tahun 2018 dengan agenda pembangunan sensor gempa di Desa Ketanggan. Panjang Patahan Weleri sekitar 19 kilometer yang terdiri dari lautan dan daratan di sepanjang pantai Kabupaten Batang.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik. Dengan mengetahui berarti mulai mempersiapkan diri. Seperti bangunan tahan gempa, mitigasi, apa yang harus dilakukan saat sebelum dan sesudah gempa serta jalur-jalur evakuasi.

“Untuk pembangunan bangunan sendiri harus menyesuaikan kekuatan standar berdasarkan tipe patahan dan daya guncangan gempanya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Heru Susanto Wibowo mengatakan, untuk patahan di Jawa Tengah memang ada beberapa yang sudah diidentifikasi sekitar ada 13 titik dan ada juga yang belum identifikasi.

“Biasanya yang belum identifikasi merupakan patahan lokal yang mempunyai ciri permukaan naik yang cenderung berbukit. Patahan Weleri memang belum identifikasi, karena kami harus mengidentifikasi dengan cara ada aktivitas gempa dahulu, sedangkan patahan dalam tiga tahun terakhir tidak pernah terjadi,” terangnya.

Dalam antisipasi, kami sudah memasang peralatan atau jaringan pemantauan gempa bumi di lokasi Kecamatan Gringsing dan Paninggaran Pekalongan. Tujuannya untuk pemantauan sesar-sesar yang ada di darat wilayah Jawa Tengah.

“Potensi terjadinya gempa di Patahan Weleri tidak terlalu besar atau kecil, karena tipenya patahan naik bukan sejajar. Jika patahan bergeser tetap akan menimbulkan gempa bumi. Patahan Weleri itu merupakan sumber gempa yang ada di darat dengan kedalaman dangkal 0 sampai 30 kilometer,” tandasnya.

Ia juga mengatakan, jadi masyarakat tidak usah panik dan takut karena harus sadar kita hidup di daerah-daerah bahaya yang ada patahan buminya.

Tinggal bagaimana masyarakat dibekali kesiapsiagaan apa yang harus dipersiapkan sewaktu-waktu terjadi gempa bumi.

“Kejadian itu tidak bisa kami prediksi kapan akan terjadi, tapi dengan kita siap bisa timbul rasa tidak takut lagi,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)