Home / Berita / Lingkungan / WASPADA PATAHAN GRINGSING BERGESER, BPBD BAKAL "MITIGASI" PELAJAR

Berita

Waspada Patahan Gringsing Bergeser, BPBD Bakal "Mitigasi" Pelajar

Batang - Kerawanan bencana menjadi perhatian bagi setiap daerah baik yang terletak di dataran tinggi maupun rendah. Demikian pula Kabupaten Batang setelah dilakukan pengkajian ternyata muncul Patahan Gringsing yang berpotensi menimbulkan gempa bumi.

Batang - Kerawanan bencana menjadi perhatian bagi setiap daerah baik yang terletak di dataran tinggi maupun rendah. Demikian pula Kabupaten Batang setelah dilakukan pengkajian ternyata muncul Patahan Gringsing yang berpotensi menimbulkan gempa bumi.

Meskipun hingga kini patahan tersebut belum pernah menunjukkan tanda-tanda pergeseran, namun sebagai langkah antisipasi perlu dilakukan mitigasi terutama bagi generasi muda. Maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemkab Batang berencana memberikan edukasi sekaligus langkah mitigasi yang tepat, apabila suatu saat terjadi bencana, kepada peserta didik di SMAN 1 Subah.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda, BPBD Jawa Tengah Wachjoedy Fadjar mengatakan, kerawanan yang muncul adalah banjir, namun berdasarkan kajian dan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemungkinan terjadinya gempa di wilayah Jawa Tengah dapat muncul setiap saat. Sebab lambat laun mulai terjadi pergerakan patahan dari daerah-daerah di Jawa Tengah.

“Pergerakan patahan itu mulai dari Rembang, Pati, Batang dan Wonosobo. Dikhawatirkan jika masyarakat tidak terlatih ketika terjadi bencana, mereka bisa jadi korban, makanya edukasi atau mitigasi ini perlu kami berikan agar seluruh warga sekolah nantinya lebih siap dan mampu menyelamatkan diri, apabila Patahan Gringsing menunjukkan tanda-tanda pergerakan,” katanya, usai berdiskusi menjelang persiapan agenda Gubernur Mengajar Penanggulangan Darurat Bencana, di Aula SMAN 1 Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Kamis (9/3/2023).

Ia menegaskan, walaupun Patahan Gringsing belum pernah menunjukkan tanda-tanda pergerakan, namun hal itu patut diwaspadai. Sebab menurut mantan Kepala BNPB Doni Munardo, bencana merupakan kejadian berulang.

“Memang belum pernah terjadi di sini, tapi gempa yang disebabkan pergerakan patahan merupakan siklus berulang tiap 100 tahun. Contoh seperti gempa di Palu, Aceh, jadi kejadian gempanya berulang setiap 100 tahun sekali,” jelasnya.

Senada, Pelaksana Tugas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang, Riza Zakiyah menerangkan, dipilihnya SMAN 1 Subah menjadi proyek percontohan karena belum pernah mendapatkan edukasi seputar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), kondisi kontur tanah bagian bawah terdapat patahan yang berpotensi terjadinya gempa dan letak lembaga pendidikan yang berdekatan dengan Kawasan Industri Terpadu Batang, yang rawan terdampak baik secara alam maupun sosial.

“Sampai sekarang masih aman terkendali, tapi jika meneropong 20 hingga 30 tahun ke depan, jika lembaga pendidikan terletak di kawasan industri tentu berdampak luas dan munculnya patahan di bawah lingkungan sekolah dimungkinkan terjadinya gempa, sehingga warga sekolah harus bersiap sedini mungkin, apabila terjadi peristiwa kebencanaan,” ujar dia.

Rencananya, edukasi dan mitigasi kepada peserta didik akan disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai nara sumber utama didampingi instansi terkait. Diperkirakan agenda akan dilaksanakan antara 15 hingga 17 Maret mendatang. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)