Home / Berita / Stabilisasi Harga Bahan Pangan / JELANG RAMADAN HARGA KEPOKMAS MASIH STABIL

Berita

Jelang Ramadan Harga Kepokmas Masih Stabil

Batang - Beberapa pekan menjelang bulan suci Ramadan, sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di pasar Batang belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan. Dari hasil pantauan harga bahan pokok seperti beras dan minyak goreng masih tergolong stabil, bahkan untuk telur cenderung mengalami penurunan harga dikarenakan faktor cuaca ekstrem akhir-akhir ini.

Batang - Beberapa pekan menjelang bulan suci Ramadan, sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di pasar Batang belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan. Dari hasil pantauan harga bahan pokok seperti beras dan minyak goreng masih tergolong stabil, bahkan untuk telur cenderung mengalami penurunan harga dikarenakan faktor cuaca ekstrem akhir-akhir ini.

Pedagang sembako, Keti mengatakan, meskipun harga beras cenderung turun namun, konsumen menyayangkan kualitas yang kurang baik.

“Yang kemarin Rp12.500,00 sekarang turun Rp1.000,00, tapi kualitasnya masih kurang. Masih bagus waktu beras belum mengalami penurunan harga, kalau konsumen mintanya yang bagus tapi murah,” katanya, saat ditemui di kios Pasar Kabupaten Batang, Jumat (3/3/2023).

Sedangkan stok minyak goreng masih tergolong mencukupi kebutuhan konsumen, seperti minyak curah semula Rp16 ribu menjadi Rp15 ribu, begitu pula dengan minyak goreng bersubsidi Minyakita turun Rp1.000,00 dari semula Rp16 ribu, walaupun sebetulnya di tingkat agen masih bisa dijangkau dengan harga Rp13 ribu dan dapat dijual kembali dengan harga Rp14 ribu per liter.

“Demikian pula dengan cabai merah besar hingga kini harga masih stabil. Seperti yang dituturkan Hesti pedagang sayur. Harga cabai merah besar berada di Rp24 ribu per kilogram,” jelasnya.

Berbeda dengan harga cabai rawit merah yang mengalami kenaikan Rp5 ribu. Pekan lalu Rp55 ribu, tapi hari ini sudah Rp60 ribu, itu pun harganya tidak stabil. Bumbu dapur seperti bawang merah yang semula Rp30 ribu, kini naik Rp2 ribu.

Ia menambahkan, bumbu dapur yang mengalami kenaikan cukup drastis yakni kemiri. Semula Rp36 ribu kini merangkak naik menjadi Rp55 ribu per kilogram.

Pedagang telur Adi mengatakan, di sisi lain, cuaca ekstrem yang melanda justru berdampak pada penurunan harga telur sejak pekan ini dari semula Rp28 ribu, kini menjadi Rp26 ribu.

“Permintaan berkurang akhirnya harga di pasaran menurun, apabila cuaca sekarang masih rawan hujan lebat,” ungkapnya.

Salah satu pembeli, Tinah mengutarakan harga beras saat ini masih normal bahkan turun.

“Alhamdulillah harga beras turun, jadi bisa beli 2 kilogram, biasanya kalau mau puasa harga pada naik, tapi ya pinginnya harga tetap stabil, jangan sampai ada kenaikan,” ujar dia.  (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)