Direndam Banjir, Pengajian Batal Digelar
Batang - Pengajian di wilayah Dukuh Sulur, Karangasem Utara, terpaksa dibatalkan karena banjir yang menggenangi cukup tinggi, hingga 60 sentimeter. Pengajian yang awalnya akan digelar meriah dengan menghadirkan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya itu, batal digelar karena hampir seluruh area hingga panggung utama terendam banjir.
Batang - Pengajian di
wilayah Dukuh Sulur, Karangasem Utara, terpaksa dibatalkan karena banjir yang
menggenangi cukup tinggi, hingga 60 sentimeter. Pengajian yang awalnya akan
digelar meriah dengan menghadirkan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Muhammad
Luthfi bin Ali bin Yahya itu, batal digelar karena hampir seluruh area hingga
panggung utama terendam banjir.
Ditemui usai
mengevakuasi warga, Kasatkoryon Banser Kecamatan Batang, Sutikwo menerangkan,
pengajian terpaksa dibatalkan karena hampir seluruh area terendam banjir antara
40-50 sentimeter.
“Dibatalkan karena
dikhawatirkan mengganggu teknis sistem suara dan kelistrikan, apalagi banjir
otomatis disel juga tidak bisa nyala,” katanya, saat ditemui, di Gang Kakap
Merah, Karangasem Utara, Kabupaten Batang, Kamis (2/3/2023) malam.
Banjir di wilayah
Karangasem Utara memang rutin setiap tahunnya karena posisi tanah yang rendah
serta dampak dari meluapnya sungai ditambah rob.
“Kalau sungai Sambong
sudah tidak meluap banjir cepat surut, tapi kalau masih ada hujan otomatis akan
lebih dari 1 jam,” jelasnya.
Salah satu jamaah
pengajian, Rudi dari Dukuh Kabundelan mengatakan, sebagian jamaah kembali ke
rumah untuk mengamankan barang-barang elektronik karena khawatir terendam
banjir.
“Warga di sini sudah
terbiasa kebanjiran tiap tahunnya. Tingginya sampai 60 sentimeter, paling lama
3 jam sudah surut, tapi kalau hujannya datang lagi bisa tambah lama,” ujar dia.
Sebanyak 200 kepala
keluarga mendiami wilayah Dukuh Sulur yang kini mengungsi ke masjid dan musala
dengan dominasi wanita anak-anak dan lansia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)