Home / Berita / Pendidikan dan Latihan / PELAJAR SMK NESWARA SUKSES KEMBANGKAN DESAIN BUSANA 3D

Berita

Pelajar SMK Neswara Sukses Kembangkan Desain Busana 3D

Batang - SMK Negeri 1 Warungasem (Neswara) sukses mengembangkan desain busana menggunakan teknologi 3 dimensi, hingga berhasil mengantarkan siswinya, Vaneza Azalia Putri kelas XI jurusan tata busana menjadi juara favorit lomba desain 3D, yang diselenggarakan oleh 3D Academy Indonesia bekerja sama dengan Pola Garmen Indonesia. Kelebihan dari teknologi ini desain yang dihasilkan berbentuk avatar yang polanya dapat dilihat secara nyata.

Batang - SMK Negeri 1 Warungasem (Neswara) sukses mengembangkan desain busana menggunakan teknologi 3 dimensi, hingga berhasil mengantarkan siswinya, Vaneza Azalia Putri kelas XI jurusan tata busana menjadi juara favorit lomba desain 3D, yang diselenggarakan oleh 3D Academy Indonesia bekerja sama dengan Pola Garmen Indonesia. Kelebihan dari teknologi ini desain yang dihasilkan berbentuk avatar yang polanya dapat dilihat secara nyata.

Pengampu mata pelajaran desain SMK Neswara Bejo Sulasih mengatakan, gambar desain 3D ini sangat menarik bagi para desainer, karena kecanggihan teknologinya. Sangat berbeda ketika merancang busana secara manual, yang hanya dapat dilihat gambar saja.

Namun ketika merancang menggunakan teknologi 3D, ada dua dimensi yang bisa digunakan untuk mendesain dan lewat teknologi tiga dimensi hasil dapat dilihat langsung.

“Hasil pola rancangannya bisa bergerak dan ditampilkan dalam bentuk vidio. Dilihat dari kualitasnya kalau manual cuma dua dimensi saja, tapi harus diimbangi dengan keterampilan khusus, sedangkan teknologi 3D, lebih mudah dan cepat, namun hanya bisa diterapkan pada komputer dengan spesifikasi khusus,” katanya saat memantau proses desain busana, di ruang praktik tata busana, SMK Neswara, Kabupaten Batang, Selasa (28/2/2023).

Pangsa pasar tentu banyak desainer yang melirik teknologi tersebut. Maka anak didik harus berusaha mengembangkan kompetensinya, dalam memanfaatkan teknologi 3D, untuk merancang sebuah busana, mengingat kemajuan teknologi sangat pesat mulai dari 4.0 bahkan saat ini menuju 5.0.

“Dari sisi ekonomi nantinya kemampuan anak di bidang desain 3D bisa diterapkan untuk berbisnis. Para desainer bisa memanfaatkan jasa mereka untuk merancang busana dengan teknologi sehingga hasilnya lebih cepat dan menarik, dengan nilai Rp100 ribu sampai Rp500 ribu, tergantung kerumitannya,” jelasnya.

Vaneza Azalia Putri kelas XI jurusan tata busana menceritakan, lomba desain 3D dikhususkan untuk busana muslim dan diikuti oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

“Kalau sudah menguasai aplikasinya cukup membutuhkan waktu 10-15 menit, tapi kalau masih awal bisa sampai 1 hari. Sekarang sudah ada yang minta didesainkan untuk salah satu butik di Kota Batang, dan hasil desain 3D, bisa langsung dilihat rancangannya,” terangnya.

Kepala SMK Neswara Suyanta menerangkan, sekolah telah memiliki embrio pembelajaran berbasis produk, yang hasilnya nanti tidak hanya dijadikan dokumentasi siswa, namun lebih dari itu. Produk-produk yang dihasilkan anak diupayakan dapat memiliki nilai jual yang layak bagi pasar.

“Kami sudah memiliki merek pilihan, yakni "Sanmira" yang merupakan gabungan dari nama para pengajar mata pelajaran tata busana. Itu sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka karena berhasil mengarahkan anak didik di bidang desain busana,” ungkapnya.

Ia memastikan, ke depan merek tersebut akan dipatenkan, oleh instansi yang membidangi, bahwa Sanmerra adalah milik SMK Neswara. Pangsa pasar sementara mengarah pada lokal, namun tidak menutup kemungkinan, karena sekarang sudah berada di era pasar online, dapat menjangkau tingkat nasional bahkan internasional tentu dengan kualitas yang berstandar.

“Anak-anak kami sudah dibekali tiga pilihan yakni wirausaha, bekerja dan atau melanjutkan. Namun konsentrasi kami mengutamakan agar bisa berwirausaha dan bekerja, dengan memiliki kompetensi yang mumpuni,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)