Home / Berita / Pemerintahan / LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KETUA PMI BATANG SISAKAN AKREDITASI APOTEK

Berita

Laporan Pertanggungjawaban Ketua PMI Batang Sisakan Akreditasi Apotek

Batang - Selama kurun waktu lima tahun periode 2018-2023 kepemimpinan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang Akhmad Taufiq masih menyisahkan agenda akreditasi Unit Donor Darah (UDD). Namun, ia pun menyanggupi akreditasi yang menjadi pekerjaan rumahnya bakal selesai di tahun 2023.

Batang - Selama kurun waktu lima tahun periode 2018-2023 kepemimpinan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang Akhmad Taufiq masih menyisahkan agenda akreditasi Unit Donor Darah (UDD).  Namun, ia pun menyanggupi akreditasi yang menjadi pekerjaan rumahnya bakal selesai di tahun 2023.

“Insyaallah tahun ini harus selesai,” kata Akhmad Taufiq, usai musyawarah PMI di Kantor PMI Batang, Kabupaten Batang, Senin (27/2/2023).

Ia mengatakan, masih menyisakan pekerjaan rumah terkait izin pendirian apotek PMI. Kita masih terkendala izin, mudah-mudahan teman-teman wartawan dari media masa bisa mensupport pendirian apotek agar cepet selesai.

Akhmad Taufiq juga menyebutkan keberhasilan PMI Batang tentang program penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) selama 10 tahun dipimpinnya.

“Selama dua periode saya menjadi ketua PMI Batang program penanganan RTLH. Alhamdulillah mendapat sambutan dari masyarakat dan ikut nyengkuyung dan gotong royong membantunya. Di lima tahun ini PMI Batang sudah merehab RTLH sebanyak 91 rumah dengan total bantuannya mencapai Rp910 juta,” jelasnya.

Ia pun berharap, kepada ketua PMI yang akan terpilih untuk bisa meneruskan program unggulan RTLH yang nominalnya per unit rumah sebanyak Rp10 juta.

“Dulu satu kecamatan dua rumah, semoga program ini bisa bertambah menjadi 3 rumah dan nominalnya juga ikut bertambah,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan, selama kurun waktu lima tahun, penggalangan bulan dana PMI mengalami kenaikan. Meskipun selam dua tahun terkendala Pandemi COVID-19.

“Di tahun 2018 mencapai Rp1,04 miliar, tahun 2019 mencapi Rp1,1 miliar. Sedangkan tahun 2020 dan 2021 itu karena masa pandemi penggalangan tidak menjangkau ke masyarakat luas, sehingga perolehannya selama dua tahun itu masing - masing hanya  mendapat Rp600 juta. Lalu di tahun 2022 kembali meningkat sebanyak Rp1,3 miliar,” terangnya.

Perolehan penggalangan dana dari tahun ke tahun yang mengalami peningkatan, menjadi bukti kepercayaan masyarakat kepada PMI Batang. Dalam penanganan bencana alam, PMI Kabupaten Batang juga menjadi yang selalu hadir pertama dalam memberikan bantuan kepada korban.

“Kita selalu bersinergi dengan BPBD, Dinas Sosial dan Bagian Kesra Setda Batang. Kalau tidak begitu bantuan overlap (timpang tindih). Hal itu agar wilayah lain juga tersentuh bantuan,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)