Waspada Hoaks Penculikan, Orang Tua Tak Boleh Lengah
Batang - Maraknya kabar penculikan pada anak, menjadikan para orang tua cemas akan keselamatan putra-putrinya, saat jam pulang sekolah. Pasalnya, belum lama ini ada oknum tidak bertanggung jawab, yang menyebarkan kabar bohong, tentang adanya penculikan anak, melalui pesan suara di gawai.
Batang - Maraknya kabar
penculikan pada anak, menjadikan para orang tua cemas akan keselamatan
putra-putrinya, saat jam pulang sekolah. Pasalnya, belum lama ini ada oknum
tidak bertanggung jawab, yang menyebarkan kabar bohong, tentang adanya
penculikan anak, melalui pesan suara di gawai.
Menyikapi kabar
tersebut, Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun memastikan, bahwa informasi
tersebut hanyalah hoaks atau berita bohong, untuk menimbulkan kecemasan belaka.
“Situasi di sini masih
aman, namun masyarakat khususnya para orang tua tidak lengah begitu saja. Tetap
wajib meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pengawasan ketat, terhadap
putra-putrinya, tidak boleh mudah akrab dengan orang yang baru dikenal,” katanya,
saat ditemui, di lobi Mapolres Batang, Kabupaten Batang, Rabu (1/2/2023).
Ia mengimbau,
pemantauan tidak hanya dilakukan oleh pihak kepolisian, namun yang terpenting
adalah sinergi dari Disdikbud, lembaga pendidikan dan orang tua.
“Buat anak-anak jangan
mau diajak pergi sama orang asing atau yang baru dikenal. Teriak saja kalau
jiwanya terancam,” tegasnya.
Pihak Polres Batang
juga menyiapkan pusat layanan melalui nomor 110.
“Nomor itu tidak hanya
disiapkan untuk melayani aduan penculikan saja, tapi lebih global, untuk semua
gangguan Kamtibmas. Cyber Patrol pun akan ditingkatkan, hanya saja terjadwal,” tuturnya.
Wahyuni ibu dari
Nathan, siswa kelas 1 SD Negeri Kauman 7 Batang sempat merasa cemas, setelah
mendapat informasi tentang rumor penculikan yang dibacanya dalam grup wali
murid.
“Kalau dengar kabar
seperti itu meresahkan para orang tua. Untuk mengantisipasinya, sebaiknya
jemput anak tepat waktu,” katanya.
Ia menyarankan para
orang tua untuk menjemput langsung tanpa meminta bantuan orang lain.
“Sebagai orang tua
pastinya khawatir ya, tapi semoga tidak ada apa-apa kedepan,” harapnya.
Sementara itu, wali
kelas I SD Negeri Kauman 7, Nur Utami mengharapkan, pihak kepolisian
memperketat pengamanan terhadap informasi-informasi yang berasal dari ruang
digital.
“Yang kita khawatirkan
kabar itu benar atau tidak, sehingga perlu diklarifikasi oleh pihak terkait.
Kabar hoaks penculikan itu membuat anak-anak takut, sehingga di sekolah tidak
tenang, orang tua juga resah,” ungkapnya.
Ia bersama pendidik dan
orang tua murid lainnya, mengharapkan pihak terkait untuk meluruskan kabar
tersebut, agar rumor itu tidak meluas, menjadi isu yang tidak bertanggung
jawab.
“Kami sudah
menyosialisasikannya ke orang tua supaya menjemput langsung. Kalau memang harus
dijemput saudaranya, harus konfirmasi kepada pihak sekolah, anak-anak pun
diupayakan tetap berada di depan kelas sampai orang tua menjemput,” ujar dia.
Ia mengharapkan, pihak
kepolisian rutin melakukan pengawasan ke lembaga pendidikan, sehingga warga
sekolah merasa aman dan nyaman. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)