Pj Bupati Batang Turunkan Angka Kemiskinan dan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
Batang - Meskipun dua tahun lalu dunia dilanda Pandemi COVID-19 yang berakibat pertumbuhan ekonomi dunia anjlok. Namun berangsur waktu kasus COVID-19 mereda, karena mulai terbangun imunitas masyarakat melalui vaksinasi.
Batang - Meskipun dua tahun lalu dunia dilanda Pandemi COVID-19 yang berakibat pertumbuhan ekonomi dunia anjlok. Namun berangsur waktu kasus COVID-19 mereda, karena mulai terbangun imunitas masyarakat melalui vaksinasi.
Penjabat (Pj) Bupati
Batang Lani Dwi Rejeki optimis pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Batang
mengalami tren positif.
“Tahun 2020 lalu saat Pandemi
COVID-19 pertumbuhan ekonomi kita mengalami penurunan yang sangat tajam hingga
minus 1,29. Alhamdulilah di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang
bisa meningkat menjadi 4,88,” katanya, usai membuka sambutan Rencana
Kegiatan Pemvangunan Daerah (RKPD) di Aula Bupati, Kabupaten Batang, Selasa
(31/1/2023).
Meskipun pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Batang tahun 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS) belum
merilis dan informasinya akhir Februari 2023 nanti. Tapi saya optimis meningkat
yakni diangka 4,9 sampai dengan angka 5 bahkan bisa lebih pertumbuhan ekonomi
kita.
Kabar baik juga
disampaikan Pj Bupati Batang yang menyampaikan tingkat kemiskinan Kabupaten
Batang berangsur - angsur turun.
“2021 angka
kemiskinanya 9,68 %, di tahun 2022 angka kemiskinan turun menjadi 8,98%. Adapun
jumlah penduduk miskin berdasarkan bank data dari BPS sebanyak 69,94 ribu jiwa.
Sedangkan garis kemiskinan mencapai Rp341.252,00 perkapita perbulan,” jelasnya.
Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), juga mengalami peningkatan. Meskipun merangkaknya sangat pelan
tapi pasti.
“Alhamdullilah
tahun2022 IPM mencapai 69,45. Tahun 2021 diangka 68,92. Meskipun itu belum
sesuai target. Karena target kita diangka 71,9. Setiap tahun IPM kita naik tapi
belum sesuai target, inilah yang nantinya jadi evaluasi. Apakah saat penentuan
target itu terlalu optimistis sehingga belum tercapai. Tapi ini jangan
mengendorkan semangat kita untuk meningkatkan IPM,” tegasnya.
Adapun dari segi tata
kelola pemerintahan yang berdasarkan indek kepuasan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
“Tahun 2022 ini
berdasarkan survai mencapai 85,27 %. Lalu penguatan daya saing daerah sudah
mengalami peningkatan, di tahun 2022 memperoleh peringat satu untuk kategori
penguat. Hal itu berkat kerja sama semua masyarakat Kabupaten Batang,” terangnya.
Sedangkan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) Pemkab Batang nilainya
stagnan atau tetap. Yang di tahun 2021 dikategori B tahun 2022 kategori BB
dengan nilainya 7.
“Kita juga patut bangga
dengan laporan keuangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang meraih opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) 5 kali berturut - turut. Semoga laporan keuangan tahun
2022 ini juga bisa memppertahan prestasi WTP,” tegasnya.
Lani Dwi Rejeki juga
mengakui ada peningkatan tingkat pengangguran terbuka yang pada tahun 2021
diangka 6,59 % dan di tahun 2022 ini meningakat menjadi 6,64%.
“Kenapa demikian,
karena prediksi di tahun 2022 dengan adanya Kawasan Industri Terpadu (KIT)
Batang dan Batang Industrial Park (BIP) yang mana bakal meyerap tenaga kerja
sebanyak banyaknya. Sehingga Batang kedatangan tenaga kerja yang awalnya
mereka sudah bekerja di luar Batang. Tapi mereka kembali ke Batang dengan
harapan bisa bekerja di daerahnya sendiri. Namun demikian di tahun 2022 kemarin
beberapa industri di KIT belum mulai beroperasi,” tandasnya.
Ia tetap optimis, mampu
menurunkan angkat tingkat pengangguran terbuka. Pasalnya, menurut
informasinya di semester dua tahun 2023 dan 2024 mulai beberapa industri
di KIT Batang sudah beroperasi.
“Belum beroprasinya
Industri yang berada di KIT Batang inilah yang memicu peningkatan angka
pengangguran terbuka di Batang,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)