Home / Berita / Kesehatan / JELANG NATARU DINKES BATANG LAKUKAN PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN

Berita

Jelang Nataru Dinkes Batang Lakukan Pengawasan Keamanan Pangan

Batang - Dinas Kesehatan Kabupaten Batang menemukan empat makanan yang diduga mengandung zat kimia berbahaya. Temuan itu, ditemukan saat inspeksi mendadak di tujuh kecamatan di lokasi pasar tradisional dan pasar modern menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Batang - Dinas Kesehatan Kabupaten Batang menemukan empat makanan yang diduga mengandung zat kimia berbahaya. Temuan itu, ditemukan saat inspeksi mendadak di tujuh kecamatan di lokasi pasar tradisional dan pasar modern menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dinkes Batang bersama timnya melakukan sidak di Pasar Batang, Warungasem, Subah, Limpung, Tersono, Bandar dan Bawang dengan tujuan Monitoring keamanan pangan di pasar dan minimarket di wilayah Kabupaten Batang.

“Kita melakukan sidak selama dua hari ini sudah ada temuan penggunaan pewarna tekstil rhodamin b dimakanan mie usek yang ditemukan di Pasar Subah,” kata Kasi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinkes Batang Rizza Fauziah usai memantau di Pasar Batang, Kabupaten Batang, Selasa (13/12/2022).

Hari ini juga ditemukan pewarna metanil yellow dimakanan cendol di Pasar Bandar. Sedangkan di Pasar tradisional Batang ditemukan formalin di makanan agar-agar dan kerupuk yang memggunakan rhodamin b.

“Hasil temuannya sementara kami masih melakukan edukasi dulu. Dan akan kami telusuri asalnya dari mana. Jadi kami sasar produsennya bukan ditingkat distributor dan pedagang,” jelasnya.

Untuk meminimalisir peredaran makanan yang sudah kadaluarsa, Dinkes bersama tim juga melakukan sidak di sejumlah mini market.

“Temuanya masih seperti tahun lalu, banyak makanan yang rusak dan kadaluarsa. Tapi jumlahnya tidak terlalu besar paling satu mini market hanya satu makanan yang kadaluarsa karena mungkin keteledoran dari penanggung jawab tokonya,” ungkapnya.

Hasil temuan susu yang kadaluarsa. Pihaknya meminta untuk diretur atau ditukar yang menyertakan surat pernyataan diatas materai. Dan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) pengontrolanan makanan.

Ia juga menjelaskan ciri-ciri makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti warna tidak merata. Dan yang paling kelihatan pewarna pink dengan bintik merah dan bersinar.

“Dampak kesehatannya bagi manusia tidak langsung terlihat. Tapi ketika bertahun-tahun digunakan terus bisa mengakibatkan kanker dan ganguan pencernaan,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Pasar Batang Tawang Nugroho menanggapi, sebagai pelayanan khususnya untuk pedagang, bilamana ada permasalahan seperti yang terjadi saat sidak, nanti akan kami cek ke lapangan atau pedagang secara langsung.

Jadi seandainya pedagang masih menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut, kami akan mengambil tindakan.

Ia berharap, ke depan ketertiban pedagang dalam arti jualannya harus tertib, kebersihannya harus dijaga sesuai dengan lokasi masing-masing. Sehingga ke depan tidak ada pedagang yang menjual makanan yang mengandung bahan kimia atau berbahaya. (MC Batang, Jateng/Jumadi)