Cegah AIDS di KITB, KPA Pantau Tiga Desa

Batang Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) saat ini terlihat begitu seksi di mata dunia. Baik dari sudut pandang ekonomi yang akan berdampak positif bagi warga setempat. Maupun sisi negatif yang rawan muncul, seperti penyalahgunaan Narkoba hingga penularan HIV/AIDS.
Batang Kawasan
Industri Terpadu Batang (KITB) saat ini terlihat begitu seksi di mata dunia.
Baik dari sudut pandang ekonomi yang akan berdampak positif bagi warga
setempat. Maupun sisi negatif yang rawan muncul, seperti penyalahgunaan Narkoba
hingga penularan HIV/AIDS.
Mengantisipasi
kerawanan tersebut, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), bekerja sama dengan Stakeholder
terkait, menggelar diskusi yang mengundang perwakilan dari tiga desa yang
letaknya berdekatan dengan KITB.
Sekretaris KPA Batang
Mudhofir menyampaikan, sebelum KITB beroperasi, KPA bersama pihak terkait
mengedukasi warga setempat, untuk memahami informasi penularan HIV/AIDS secara
benar, agar dapat mencegah penularannya di kalangan muda.
“Ada tiga desa yang jadi
fokus kami, yakni Kedawung, Ketanggan dan Sawangan. Tingkat kerawanan cukup
tinggi, karena nantinya setelah KITB beroperasi akan banyak pekerja asing atau
luar daerah, dengan kebudayaan berbeda, akan membawa pengaruh bagi warga
setempat, seperti peningkatan jumlah tempat hiburan, yang berdampak bagi
kehidupan sosial,” katanya, usai menggelar Sosialisasi HIV/AIDS di Balai Desa
Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Kamis (1/12/2022).
Untuk mencegah
penularan HIV/AIDS, di tiga desa tersebut, maupun wilayah sekitar KITB, KPA
akan terus bersinergi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pemerhati
pencegahan HIV/AIDS.
“Kami bersama tim
penjangkau dan kader-kader akan mengintensifkan pemeriksaan atau tes HIV/AIDS
bagi warga yang terindikasi. Bagi yang positif akan dilakukan penanganan lebih
lanjut dengan diberikan obat Anti-Retroviral (ARV),” jelasnya.
Ke depan dimungkinkan
akan dilakukan hal serupa khusus di perusahaan-perusahaan, pasca beroperasinya
KITB.
“Kami harus
berkoordinasi dulu dengan stakeholelder terkait sebelum melakukan tes HIV/AIDS
kepada karyawan,” tegasnya.
Kepala Bagian
Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Batang Wawan Nurdiansyah mengatakan, Pemkab
Batang terus mendukung pencegahan penularan HIV/AIDS dengan mengalokasikan
anggaran untuk KPA, bersumber dari hibah.
“Besaran dana yang
dialokasikan tiap tahunnya sebesar Rp100 juta. Untuk penambahan besaran
anggaran di tahun 2023 masih melihat perkembangan, apabila dengan Hadirnya KITB
ini jumlah penderita HIV/AIDS meningkat, bukan tidak mungkin anggaran akan
ditambah dengan tetap memperhatikan
kegiatan yang dinilai tepat guna,” terangnya.
Sementara itu, Camat
Gringsing Adhi Baskoro mengimbau, apabila terdapat warga yang terindikasi
mengidap HIV/AIDS diberikan pendampingan hingga bersedia rutin mengonsumsi obat
ARV, agar imunitas tetap baik.
“Hal itu juga sebagai
wujud solidaritas antar warga yang empati terhadap mereka yang mengidap
HIV/AIDS,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)