Home / Berita / Acara Pimpinan Daerah / CEGAH PELECEHAN SEKSUAL, POLRES BERSAMA FORKOPIMDA UPAYAKAN MITIGASI

Berita

Cegah Pelecehan Seksual, Polres Bersama Forkopimda Upayakan Mitigasi

Batang Menyikapi peristiwa tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum pelatih rebana, Polres Batang segera berkoordinasi dengan seluruh unsur Forkopimda, untuk melakukan mitigasi, agar dapat mencegah terjadinya kembali pelecehan seksual.

Batang Menyikapi peristiwa tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum pelatih rebana, Polres Batang segera berkoordinasi dengan seluruh unsur Forkopimda, untuk melakukan mitigasi, agar dapat mencegah terjadinya kembali pelecehan seksual.

Kapolres Batang AKBP M. Irwan Susanto menyampaikan, pasca terjadinya peristiwa tersebut, Polres bersama Forkopimda akan melakukan langkah mitigasi.

“Kami akan terus melakukan pengawasan dan mengevaluasinya, bersama stakeholder terkait, Kodim dan unsur intern Polres Batang hingga tingkat desa,” katanya, usai menggelar konferensi pers, pengungkapan kasus pelecehan seksual, di lobi Mapolres Batang, Kabupaten Batang, Senin (9/1/2023).

Seluruh elemen akan terjun ke lapangan, untuk menyelesaikan masalah ini.

“Mitigasi adalah langkah yang tepat, supaya tindakan serupa tidak terulang kembali,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Dandim 0736/Batang Letkol Inf Ahmad Alam Budiman menerangkan, perilaku tersebut dapat terjadi karena kurang dekatnya hubungan orang tua dan anak.

“Diantara keduanya tidak ada waktu luang. Ini butuh kejujuran orang tua, bahwa kurangnya perhatian yang diberikan kepada anak,” jelasnya.

Kecanggihan teknologi justru membuat anak terlena, hingga membuat mereka tidak sadar, bahwa tubuhnya sedang dicabuli.

“Salah satu langkah pencegahan dengan memberikan perhatian intensif kepada anak,” tegasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, upaya mitigasi akan didukung penuh oleh Pemda.

“Dinas terkait seperti Disdikbud, DP3AP2KB, Dinas Sosial, bersama Forkopimda akan mengintensifkan mitigasi, terutama mengembalikan mental anak, sehingga tidak trauma, terhadap peristiwa yang menimpanya,” ujar dia.

Ia menegaskan, mitigasi dilakukan agar tidak terjadi pada anak-anak lain.

“Tujuannya supaya tidak ada anak yang meniru perilaku menyimpang tersebut,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)