Home / Berita / Seni dan Budaya / KEMBALI DIGELAR, FDP AJANG REGENERASI PELAKU TEATER

Berita

Kembali Digelar, FDP Ajang Regenerasi Pelaku Teater

Batang Dua tahun vakum, akhirnya Festival Drama Pelajar (FDP) kembali digelar. Mengusung tema “Menumbuhkan Nilai Karakter Melalui Seni Pertunjukan Teater”, FDP digelar dengan rangkaian agenda, untuk melahirkan bibit-bibit pelaku seni teater muda yang berkarakter.

Batang Dua tahun vakum, akhirnya Festival Drama Pelajar (FDP) kembali digelar. Mengusung tema “Menumbuhkan Nilai Karakter Melalui Seni Pertunjukan Teater”, FDP digelar dengan rangkaian agenda, untuk melahirkan bibit-bibit pelaku seni teater muda yang berkarakter.

Ketua panitia FDP Ifan Arif Mubarok mengatakan, FDP tahun ini berbeda dari yang pernah digelar beberapa tahun lalu. Tak ingin hanya sekadar mementaskan sebuah pertunjukan, maka FDP diawali dengan sayembara penulisan naskah untuk menunjukkan eksistensi para penulis di Batang.

Dilanjut dengan workshop teater yang bertujuan agar pelajar mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam FDP atau hanya diterapkan sebagai sebuah pengalaman.

“Setelah pementasan ini usai, nantinya akan ada regenerasi pelaku seni pertunjukan teater dari para alumni FDP. Mereka yang tertarik bisa bergabung untuk terus berproses, salah satunya mementaskan pertunjukan secara kolaborasi,” katanya, saat ditemui usai pertunjukan dari teater Rumah Sesama MANU Banyuputih dengan judul “Kamit”, di Ballroom Hotel Dewi Ratih, Kabupaten Batang, Kamis (3/11/2022) malam.

Ia menerangkan, FDP tahun ini para peserta disodori 10 naskah. Namun naskah berjudul “Kamit” dan “Wek Wek” yang paling banyak diminati untuk dipentaskan.

“Naskah Wek Wek menceritakan sebuah drama komedi yang mengusung isu sosial dalam kemasan menyegarkan. Dan naskah Kamit yang menceritakan masalah sosial seputar keresahan warga yang mengharuskan memberi balasan tetangga saat menggelar hajatan,” jelasnya.

Baginya seni pertunjukan teater itu bukan sebuah paksaan. Tetapi cukup membutuhkan sentuhan agar dikenal lebih dekat.

“Keputusan akhirnya kita kembalikan kepada anak itu apakah tertarik mendalami atau hanya sekadar tahu saja,” tuturnya.

Kepala Disdikbud Batang, Achmad Taufik mengapresiasi digelarnya kembali even yang dua tahun sempat tertunda.

“Semua menyadari di kala pandemi seluruh sektor diharuskan istirahat, termasuk panggung teater. Alhamdulillah kondisi mulai membaik dan para pelaku seni teater bisa kembali berekspresi,” ungkapnya.

Even FDP tahun ini lebih baik dari beberapa tahun lalu karena digarap dengan agenda yang beruntun, hingga nanti menghasilkan bibit baru pelaku seni pertunjukan teater.

“FDP kali ini menarik karena ada kolaborasi dalam suatu pementasan antara pelajar dengan ustaz dari madrasah diniyah,” ujar dia.

FDP yang diinisiasi oleh Komite Teater di bawah naungan Dewan Kesenian Daerah Batang, diikuti 15 kelompok teater dari jenjang SMP/MTs maupun SMA/SMK/MA sederajat.

Di malam penganugerahan FDP, Minggu (6/11), akan dimeriahkan pementasan dari teater Peron dengan lakon “Ijen”. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)