Home / Berita / Kesehatan / WARGA KAUMAN TERSERANG DBD, PETUGAS LAKUKAN PENGASAPAN

Berita

Warga Kauman Terserang DBD, Petugas Lakukan Pengasapan

Batang Dinas Kesehatan Kabupaten Batang didampingi aparat Kelurahan Kauman melakukan tindakan pengasapan di RT 1 RW 5 setelah mendapat laporan bahwa ada tiga warga setempat yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).

Batang Dinas Kesehatan Kabupaten Batang didampingi aparat Kelurahan Kauman melakukan tindakan pengasapan di RT 1 RW 5 setelah mendapat laporan bahwa ada tiga warga setempat yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).

Pengasapan dilakukan pada 71 kepala keluarga, untuk membunuh nyamuk dewasa.

Ketua RT 1 RW 5, Ahmad Fauzi Sugito mengatakan, beberapa warganya terserang DBD sejak pekan lalu, sehingga meminta bantuan Dinas Kesehatan untuk melakukan pengasapan, di rumah-rumah warga.

“Ada tiga warga saya yang menderita DBD, dua di antaranya sudah sembuh. Tapi pengasapan harus tetap dilakukan, karena bisa mematikan nyamuk,” katanya, saat mendampingi petugas dari Dinas Kesehatan melakukan pengasapan, di RT 1 RW 5, Kauman, Kabupaten Batang, Selasa (25/10/2022).

Lurah Kauman Mugianto menyampaikan, solusi yang paling tepat untuk membasmi sarang nyamuk Aedes Aegypti adalah rutin menggelar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Namun nyatanya masyarakat lebih percaya dengan tindakan pengasapan.

“Sebetulnya kami sudah mengingatkan terus ke warga bahwa untuk membunuh nyamuk penyebab DBD adalah dengan PSN, tapi mayoritas lebih yakin dengan pengasapan, dan sebagai aparat kelurahan kami berupaya melayani warga agar mereka nyaman,” jelasnya.

Ia menerangkan, belum lama ini pihak Dinas Kesehatan juga sudah melakukan pengasapan di RT 4 RW 2 dan RT 3 RW 8.

“Itu sebagai tindak lanjut setelah 10 warga yang terpapar DBD selama kurun waktu beberapa pekan ini,” terangnya.

Pihak kelurahan terus mengimbau kepada warga, menjelang musim penghujan, lebih mengintensifkan kegiatan kebersihan, terutama pada barang-barang yang mudah menimbulkan genangan air.

Ditemui secara terpisah, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Batang, M. Wahyudi Agustiana menerangkan, ada beberapa tahapan sebelum melakukan pengasapan. Di antaranya pengamatan lebih lanjut tentang jentik nyamuk, sehingga terkesan lambat.

“Meskipun sudah dilakukan pengasapan akan lebih baik jika warga intensif melakukan PSN, karena pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan jentik nyamuk,” tegasnya.

Ia menambahkan, kasus DBD terbanyak terjadi di Kecamatan Batang.

“Sebanyak 234 kasus terjadi sejak Januari hingga September. 5 di antaranya meninggal dunia karena keluarga pasien terlambat mengenali gejalanya,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)