Berpeluang Buka Lapangan Kerja, WBP Berlatih Kemampuan Las
Batang Sebanyak 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pilihan, mengikuti pelatihan keterampilan dasar pengelasan yang diselenggarakan oleh Lapas Kelas IIB Batang bekerja sama dengan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Diponegoro (Undip) Kabupaten Batang.
Batang Sebanyak 20
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pilihan, mengikuti pelatihan keterampilan
dasar pengelasan yang diselenggarakan oleh Lapas Kelas IIB Batang bekerja sama
dengan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Diponegoro
(Undip) Kabupaten Batang.
Dosen Teknik Mesin
sekaligus Sekretaris Lembaga Pengelola PSDKU Undip Munadi menyampaikan,
pelatihan ini diberikan kepada WBP yang sama sekali belum memiliki kemampuan
mengelas. Nantinya setelah menekuni pelatihan ini diharapkan dapat menjadi
bekal untuk menciptakan lapangan pekerjaan saat kembali ke lingkungan
masyarakat.
“Saat ini jenis
pelatihannya masih dasar, tapi tidak menutup kemungkinan jika teman-teman WBP
ingin meningkatkan kompetensi, kami siap memberikan pelatihan lebih lanjut,” katanya,
saat meninjau proses Pelatihan Dasar Pengelasan, di Aula Lapas Kelas IIB
Kabupaten Batang, Kamis (20/10/2022).
Jenis pelatihan dasar
yang diberikan antara lain : membuat lurus, siku dan lainnya. Namun tidak
sampai mengelas hingga di bawah air.
“Kalau diantara mereka
ada yang punya kemampuan lebih, bisa mengambil pelatihan lanjutan pengelasan di
bawah laut. Khusus hasil pelatihan ini akan dijuruskan dalam pembuatan kursi
dan meja, karena sekarang kafe sedang menjamur di mana-mana, jadi kemampuan
mereka bisa langsung diaplikasikan ke tengah masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk
makin mengasah kemampuan WBP, beberapa peralatan diberikan secara gratis.
Sehingga dapat menghasilkan produk dari pengelasan lainnya.
“Peralatan yang kami
berikan yakni mesin las, mesin potong, mesin drill serta alat penunjang seperti
helm, sarung tangan, siku dan kacamata khusus,” terangnya.
Salah satu WBP, Nasirin
menyampaikan, pelatihan ini dapat dimanfaatkan untuk membuka bengkel las di
rumah, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan.
“Waktu belajar mengelas
memang ada sedikit kesulitan karena baru pertama. Kesulitannya waktu mengelas
kerangka meja, itu menentukan ukuran ampere sebelum mengelas,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala
Lapas Kelas IIB Batang Rindra Wardhana mengharapkan, pelatihan ini tidak hanya
berhenti sampai di sini saja. Namun ada tindak lanjut agar kemampuan WBP makin
terasah hingga mahir.
“Salah satu cara untuk
mengasah kemampuan ya bisa dengan membuat perlengkapan meja dan kursi untuk
kantor dulu, baru setelah itu meningkat secara bertahap, untuk memenuhi
kebutuhan pasar,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)