Pasar Batang Untuk Percontohan di Indonesia
BATANG - Revitalisasi Pasar Batang yang mencapai 63 Milyar dengan menggunakan APBD diresmikan oleh Menteri Perdaganagan Enggartiasto Lukita, Kamis 22/12/16, dimulai dengan berjalan kaki dari Rumah Dinas Bupati Batang menuju Pasar Batang bersama Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, ribuan pedagang dan anak yatim piatu Batang serta diringi dengan musik rebana. Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita mengatakan, Revitalisasi Pasar Tradisional Batang dengan bangunan modern ini menunjukan keseriusan dan kemauan pejabat atau pimpinan daerah dan aparatur pemerintah.
“Bangunan Pasar tradisional modern yang sedemikian baiknya sehingga nampak serasi dan layak untuk berada di jalur utama, tapi bukan hanya ekteriornya saja dan desainnya saja tapi kita lihat di dalamnya ditata dan dipersiapkan dengan baik”, katanya.
Pasar tradisonal modern ini sesuai dengan target Presiden Joko Widodo sehingga akan menjadi percontohan di Indonesia, sehingga pedagang pasar lebih bisa meningkatkan target penjualannya, karena masyarakat akan lebih senang datang ke pasar untuk berbelanja dengan tempat yang bersih.
“Pasar Tradisional Modern Batang ini desainnya mirip dengan yang kami siapkan dari tipe A, B, C dan D, karena persyaratannya sama dilihat dari bawah saluranya air untuk pasar basah, ventilasi, penerangan dan berbagi hal lainya di perhatikan sehingga ini bisa menjadi percontohan pasar yang Standar Nasional Indonesia (SNI)” ucapnya.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga berharap agar pengelolaan pasar ini bisa dikelola secara profesional, dari Kementrian Perdagangan sudah mempersiapkan tahun 2017 di Pusat Pendiidkan Latihan (Pusdiklat) yang akan melatih pengelola pasar, dikarenakaan tidak mudah mengelola pasar dan tahu laporan keuangannya yang harus di laporkan.
Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo dalam sambutanya mengatakan, pasar ini dibangun dengan uang rakyat, maka kami harapkan dapat dirawat dan dijaga dengan baik sebagai tempat untuk mencari nafkah.
Yoyok juga menyampaikan program mendirikan koperasi bagi pedagang pasar, hal ini untuk menjauhkan pedagang pasar dari jeratan rentenir. “Kami akan memberikan bantuan modal untuk mendirikan Koperasi bagi pedagang pasar dengan nama koperasi Biru (Batang Inisiator Ruang Usaha), yang nantinya bagi peminjam tidak diberatkan bunga tetapi digantikan dengan memberikan amal seikhlasnya, dan hanya boleh dipinjam oleh pedagang pasar saja. Beliau berharap koperasi ini berhasil bisa menjadi percontohan di Indonesia”.
Yoyok Riyo Sudibyo menyinggung bahwa pasar Batang harus dikelola secara profesional dalam manajemen, perdagangan dan pengelolaan asetnya. Karena ini sudah memenuhi standar pasar modern tradiosonal sehingga apabila pengelolaan tidak dilakukan secara profesional dapat membuat amburadul dan kasihan pedagang pasarnya.
“Dalam pengelolaanya kami harapkan jangan dulu ada kenaikan retribusi, dan retribusi seharusnya nanti dikelola sendiri untuk pasar, dan kami juga akan coba menggunakaan Retribusi Elektronik (E-Retribusi)” Pinta Yoyok.
Bupati juga meminta kepada pedagang pasar agar menjual daganganya dikemas dengan baik, pedagang juga jangan berbohong pada konsumen. Sehingga konsumen atau pembeli akan senang berbelanja di pasar. “Kami juga akan ngajari kepada masyarakat Kabupaten Batang untuk wajib belanja di pasar tradisional. Bukan saya anti mol dan supermarket tapi saya akaan mengurangi belanja disana untuk menghidupkan perekonomian rakyat Batang” jelas Yoyok .
Dalam kesempatan tersebut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan bantuaan kepada pedagang pasar berupa 50 buah cool box, 50 tenda dan 50 gerobak dorong, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo juga menyerahkan bantuan dari Pemerintah daerah berupa 76 unit gerobak kuliner, 76 unit meja dasaran dan 76 unit karpet lesehan.