Home / Berita / Pemerintahan / DUA TAHUN TERTUNDA, ARAK ARAKAN KERETA KENCANA DAN TOMBAK ABIRAWA MERIAH

Berita

Dua Tahun Tertunda, Arak Arakan Kereta Kencana dan Tombak Abirawa Meriah

Batang - Kirab Budaya Hari Jadi Ke-56 Kabupaten Batang kembali digelar setelah dua tahun tertunda karena pandemi. Satu jam sebelum arakan - arakan Kirab Budaya ribuan warga sudah memadati jalanan yang dilintasi.

Batang - Kirab Budaya Hari Jadi Ke-56 Kabupaten Batang kembali digelar setelah dua tahun tertunda karena pandemi. Satu jam sebelum arakan - arakan Kirab Budaya ribuan warga sudah memadati jalanan yang dilintasi. 

Ketika sembilan tombak Abirawa dan Kereta kencana yang ditumpangi keluarga Bupati Batang dan wakilnya keluar dari Kantor Bupati. 

Para warga hingga anak kecil langsung berhamburan keluar barisan. Terutama ketika Bupati Wihaji dan istrinya menyebar uang koin. Dalam tradisi kirab, melempar uang koin disebut sawuran.

“Senang banget bisa lihat kirab lagi. Apalagi dua tahun vakum. Saya juga dapat dua koin uang sawur,” kata Yanti warga saat ditemui di Jalan Veteran, kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jumat (20/5/2022). 

Ia dan anak-anaknya sengaja menyempatkan waktu menonton kirab. Berulangkali anaknya mengabadikan momen kirab.

Selain rombongan Bupati dan Wakil Bupati, di belakangnya rombongan Forkompinda. Lalu, rombongan kepala dinas dan gunungan dari masing-masing kecamatan.

Di depan rombongan kereta kencana Bupati Batang adalah barisan tombak pusaka pemkab Batang. Rinciannya, satu tombak pusaka Abirawa, disertai delapan tombak lainnya.

Sementara itu Bupati Batang mengatakan, rakyat itu rindu, dua tahun tidak ada arak - arakan kirab budaya. Semoga ini menjadi awal yang baik dan semangat masyarakat untuk kembali bangkit  beraktifitas ekonomi usai Pandemi Covid-19. 

Kirab Budaya ini, lanjut dia, momentumnya sangat pas. Ketika Presiden Joko Widodo sudah melonggarkan penggunaan masker dan membuka masker di ruang terbuka. 

“Faktanya tadi Kirab Budayanya sangat ramai sekali. Warga memadati dipinggir jalan untuk mencari berkah,” katanya. 

Ia juga menjelaskan filosofi sawur uang koin (tabur uang koin) sebagi bentuk syukur. 

“Kita harap dengan sawur uang koin masyarakat mendapat berkah. Dari mulai pertanian tambah bagus, hasil ikan tangkapan lautannya melimpah. Masyarakat sehat dan ekonominya tambah baik,” ungkapnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua panitia Kirab Budaya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang Achmad Taufik, menyebut rute Kirab Budaya akan mulai dari Pendopo - Jalan Ahmad Yani-jalan Gajahmada.

Kemudian, menuju ke Jalan Gajah Mada, Ahmad Dahlan- Brigjen Katamso- Jalan RA Kartini dan berakhir di Pendopo.

“Sebenarnya rute mau diperpendek, tapi melihat antusias masyarakat. Kami perpanjang hingga jalan Gajahmada,” jelasnya.

Taufiq berujar bahwa ada sembilan tombak yang diarak. Lalu juga pembatasan rombongan gunungan tiap kecamatan menjadi 15 orang. Sebelumnya rombongan tiap kecamatan tidak dibatasi.

Ia berharap, masyarakat puas (dengan gelaran Kirab). (MC Batang, Jateng/Edo/jumadi)