Delapan Ternak Positif PMK, Dislutkannak Batang Segera Bertindak
Batang Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkannak) Kabupaten Batang segera mengambil tindakan dengan membentuk Unit Reaksi Cepat, pasca delapan ternak dinyatakan positif terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Batang Dinas Kelautan
Perikanan dan Peternakan (Dislutkannak) Kabupaten Batang segera mengambil
tindakan dengan membentuk Unit Reaksi Cepat, pasca delapan ternak dinyatakan
positif terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Delapan ternak yang
sebelumnya diperiksa secara klinis oleh Balai Besar Veteriner Wates yakni 3
ekor sapi dan 2 ekor kambing di Desa Rowobelang dan 3 ekor sapi di Desa
Rejosari Barat.
Kepala bidang Peternakan
dan Kesehatan Hewan Dislutkannak Batang Syam Manohara mengatakan, beberapa
langkah telah dilakukan untuk mencegah meluasnya PMK pada ternak lain.
“Sapi yang positif PMK
harus tetap berada di dalam kandang yang terpisah. Peternak selalu didampingi
petugas untuk rutin memberikan vitamin,” katanya, saat ditemui usai rapat dalam
pembentukan Unit Reaksi Cepat, di Ruang Dahlia, Sekretariat Daerah Kabupaten
Batang, Rabu (18/5/2022).
Ia menerangkan, petugas
sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap kambing yang
positif terpapar PMK.
“Ketika masuk ke
Rowobelang sampel yang kami ambil kambing dulu, karena tidak menunjukkan gejala
klinis, namun berada di sekitar wilayah terindikasi, ini menunjukkan penyebaran
virus yang sangat masif,” jelasnya.
Berdasarkan informasi
tiga ekor sapi dari Desa Rejosari Barat yang terpapar PMK telah disembelih.
“Kerawanannya ketika
daging yang masih mentah dipindahkan, kalau tidak direbus dulu, virusnya bisa
menyebar dengan terbawa angin,” ungkapnya.
Ia menyarankan, setelah
disembelih daging langsung direbus di tempat, jeroan dibakar.
“Daging yang sudah
dipastikan direbus dengan benar dan matang menyeluruh baru bisa dikonsumsi,”
imbuhnya.
Ia menegaskan, hingga
kini penyebaran PMK belum menjangkiti hewan di peternak lain.
“Namun untuk mencegah
ribuan sapi di Batang terpapar PMK, maka dimungkinkan tiga pasar hewan yakni
Bandar, Batang dan Limpung, akan dilakukan penutupan sementara,” ujar dia.
Ia menambahkan, sebelum
Idul Adha pasar hewan akan dibuka kembali, apabila rencana penutupan pasar
dilaksanakan.
“Kami akan berdiskusi
dulu dengan Disperindagkop karena pasar merupakan tupoksi mereka,” tuturnya.
Sebagai langkah penanggulangan, Dislutkannak
Batang sedang menanti distribusi vaksin untuk ternak dari Kementerian Pertanian.
(MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)