Karya Kartunis Muda Batang Diincar Hingga Mancanegara
Batang - Berawal dari kegemarannya menggambar tokoh-tokoh animasi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Nuzul Qreshna Wijaya lulusan S1 Bahasa Inggris Undip Semarang itu, kini karyanya menjadi incaran hingga ke mancanegara.
Batang - Berawal dari kegemarannya menggambar
tokoh-tokoh animasi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Nuzul Qreshna Wijaya
lulusan S1 Bahasa Inggris Undip Semarang itu, kini karyanya menjadi incaran
hingga ke mancanegara.
Di samping berbakat sejak kecil, ia juga mendapat
dukungan penuh dari sahabatnya yang berkcimpung di dunia seni karikatur, agar
mengembangkan potensinya hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah.
“Saya sebetulnya baru lulus kuliah dan memang sudah
hobi menggambar sejak kecil. Jadi setelah mendapat dukungan dari teman,
akhirnya ingin berprofesi sebagai kartunis dan alhamdulillah beberapa karya
sudah dilirik hingga mancanegara,” kata Qreshna sapaan akrabnya, saat ditemui
di kediamannya, Pasekaran, Kabupaten Batang, Rabu (19/1/2022).
Beberapa karya sudah banyak dikirim ke sejumlah dan
ternyata setelah dipromosikan melalui media online, banyak pihak dari
mancanegara tertarik untuk menggunakan hasil karyanya.
“Kebanyakan karya saya banyak diminati oleh Negara
Amerika Serikat yang memang sangat tertarik dengan dunia kartun. Biasanya kalau
ingin dibuatkan animasi mereka menghubungi secara personal lalu menerangkan
detail gambar yang diinginkan dengan kurun waktu pembuatan hingga 10 hari,” jelasnya.
Ia menjabarkan, tiap karya yang dihasilkan dapat
menghasilkan keuntungan yang cukup.
“Biasanya mereka bayarnya pakai dolar, kalau tingkat
kerumitannya ringan bisa 10-15 dolar, kalau sedang 20-25 dolar, tapi kalau
sudah mencapai tingkatan sangat rumit ya bisa 40 dolar,” ungkapnya.
Ia menerangkan, dari beragam karya yang dihasilkan,
ada satu orang dari Amerika yang ingin dibuatkan animasi tentara zaman Perang
Dunia II.
“Animasi itu harus dibuat detail sesuai cerita
sejarahnya dan akurasi yang cukup tinggi,” tuturnya.
Ia menambahkan, di masa Pandemi Covid-19, yang
banyak pihak kesulitan secara ekonomi, karena adanya pembatasan-pembatasan,
meskipun tujuannya untuk kebaikan terutama kesehatan.
“Tapi kalaau punya bakat seperti saya di dunia
animasi, atau kuliner dan lainnya bisa dipromosikan lewat media online karena
sudah mulai tinggi peminatnya,” ungkapnya.
Di masa pandemi ini ia tetap memilih mendapat
keuntungan dari keahliannya sebagai kartunis dan penerjemah bahasa asing.
“Cuma memang hobi saya di animasi, tapi tetap
berusaha siapa tahu bisa mendapat rezeki dari bidang lain,” ujar dia. (MC
Batang, Jateng/Heri/Jumadi)