Dicekam Ketakutan, Anak Perlu Pendampingan Saat Vaksinasi
Batang - Vaksinasi dosis pertama bagi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Batang masih terus berjalan, walaupun ada sebagian dari mereka yang dilanda rasa takut yang luar biasa. Maka menjelang vaksinasi, orang tua maupun guru wajib melakukan pendampingan.
Batang - Vaksinasi dosis pertama bagi anak usia 6-11
tahun di Kabupaten Batang masih terus berjalan, walaupun ada sebagian dari
mereka yang dilanda rasa takut yang luar biasa. Maka menjelang vaksinasi, orang
tua maupun guru wajib melakukan pendampingan.
Di tengah proses vaksinasi di SD Negeri Kauman 7,
ada dua anak yang merasa ketakutan dan memerlukan pemahaman dan penanaman
kepercayaan diri dari orang tua maupun beberapa orang guru, agar timbul
keberanian untuk divaksinasi.
“Tadi nggak mau disuntik, karena takut sama
jarumnya. Tapi sekarang udah divaksin, rasanya sakit sedikit, sambil ditemani
sama Bu guru,” kata Desta Nur Uliansyah siswa kelas 3, usai divaksinasi, yang
digelar oleh Tim Dokkes Polres Batang, di SDN Kauman 7 Kabupaten Batang, Senin
(17/1/2022).
Hal senada juga diungkapkan oleh Salsabila siswi
kelas 2, yang harus dibujuk berkali-kali oleh ibu maupun kepala sekolah, agar
bersedia divaksinasi.
“Tadi nggak mau divaksin, soalnya takut. Ini udah
divaksin, ternyata rasanya seperti digigit semut,” ungkapnya.
Salah satu wali murid, Agus Dianingrum, yang juga
seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kelurahan Kauman, ikut membujuk dan mendampingi
Desta yang semula takut divaksin.
“Saya cuma membantu Desta supaya mau divaksin,
karena ibunya belum datang. Terkdang sebagai anak, butuh pendampingan, kalau
ada orang tua mereka jadi lebih tenang dibandingkan kalau sendirian,” tegasnya.
Ia merasa bersyukur, setelah dibujuk berkali-kali,
akhirnya Desta bersedia divaksin.
“Dia mau saya bujuk karena sudah kenal dan percaya
sama saya. Tadi sempat saya rayu, anak kelas satu saja berani divaksin dan
tidak nangis, Mas Desta kan pintar, alhamdulillah sambil saya peluk mau
divaksin,” jelasnya.
Ia menanggapi positif, adanya vaksinasi anak usia
6-11 tahun ini, karena sebuah kewajiban dan demi kesehatan diri.
“Kalau pun ada orang tua yang kurang setuju, itu
kembali lagi ke tiap pribadi karena tergantung kondisi fisiknya. Tapi selama
kondisi fisik anak bagus, kita berpikir positif saja, semuanya demi kebaikan
dan kesehatan mereka,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri Kauman 7, Afroni
mengutarakan, rasa takut anak terhadap jarum suntik itu wajar, karena ada
sebagian dari mereka yang belum pernah divaksinasi, jadi merasa takut ketika
melihatnya.
“Alhamdulillah
tadi ternyata yang merasa tidak mau disuntik, akhirnya mau divaksin karena kami
bujuk bersama pihak wali murid. Bahkan dari petugas pun ikut membujuk,” ujar
dia.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu petugas
kesehatan Dokkes Polres Batang, Ahmad Dehan mengungkapkan, kondisi anak yang
sedikit cemas ketika mau divaksin sudah menjadi pemandangan yang lumrah dan
berkat kerja sama dengan pihak sekolah, permasalahan dapat teratasi.
“Anak-anak itu memang awalnya merasa takut, tapi
setelah melihat teman-temannya rasa takut itu perlahan berubah menjadi berani,”
tuturnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)