Sambut Tahun Baru, Pepadi Batang Tampilkan Empat Dalang
Batang - Menyambut Tahun Baru 2022, Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Batang menyelenggarakan pagelaran wayang dengan menampilkan empat dalang sekaligus.
Batang - Menyambut Tahun Baru 2022, Persatuan
Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Batang menyelenggarakan pagelaran
wayang dengan menampilkan empat dalang sekaligus.
Yakni Dalang Cilik Ki Reza Lakon Kumbokarno Gugur,
Dalang Cilik Ki Beta Lakon Dewa Ruci, Dalang Remaja Ki Fajar Lakon Duryudana
Gugur dan Dalang Dewasa Ki Riyatno Lakon Gatotkaca Wisuda.
Ketua Pepadi Batang Retno Dwi Irianto mengatakan,
selama Pandemi Covid-19 para pelaku seni khususnya dalang dan pengrawit sangat
minim beraktivitas karena adanya sejumlah pembatasan-pambatasan.
“Teman-teman tidak bisa tampil dan berekspresi
karena situasi yang tidak memungkinkan, lalu tidak dapat apa-apa,” katanya saat
ditemui dalam Pagelaran Wayang Menyambut Tahun Baru Nasional 2022 di Gedung
Serbaguna Desa Cepokokuning, Kabupaten Batang, Selasa (21/12/2021) malam .
Ia mengapresiasi melalui kegiatan ini hasrat para
seniman pedalangan bisa tersalurkan, setelah memperhatikan situasi pandemi yang
mulai mereda.
“Alhamdulillah berkat izin yang diberikan oleh pihak
kepolisian, pagelaran ini bisa terlaksana dalam kondisi jumlah penonton yang
terbatas,” ungkapnya.
Ia mengapresiasi peran dari Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah yang telah memfasilitasi, sehingga pagelaran
dapat terlaksana.
Ketua Pepadi Harian Ki Tulus Wahyu Utomo mengatakan,
pagelaran ini bertujuan untuk regenerasi dalang cilik yang dikolaborasikan
dengan dalang senior.
“Durasi pementasan tiap dalang satu jam mulai jam
20.00 - 02.00 dini hari, pembukaan dengan wayang golek santri menampilkan Ki
Dalang Wahyudin mengusung lakon vaksin,” tuturnya.
Ia menerangkan, pementasan dengan format yang
berbeda, memang membawa sedikit dampak bagi para dalang.
“Tetap ada pengaruh dalam penyampaian pesan melalui
lakon menjadi kurang jelas. Tapi karena harus dipangkas, maka kami mengambil
inti dari lakon itu, yang tidak akan menghilangkan cerita,” terangnya.
Perwakilan dari DPRD Jateng, yang juga Ketua DPD PAN
Batang, Juki JS mengutarakan, pementasan wayang ini dapat digelar karena seni
pedalangan di Batang memang masih banyak generasi penerus yang ingin ikut
melestarikan.
“Mari kita lestarikan budaya leluhur yang bisa
dipetik pelajaran untuk kehidupan masa depan,” ujar dia. (MC Batang,
Jateng/Heri/Jumadi)