Belasan Perupa Batang Pamerkan Karya Land Art Bertema Hujan
Batang - Belasan Pelaku seni rupa (Perupa) di Kabupaten Batang memamerkan karya-karyanya yang terpampang apik dengan mengusung tema hujan, pengaruh manusia dan estetika di Galery Batik Rifaiyah, Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang yang digelar pada 7 Desember hingga 11 Desember.
Batang - Belasan Pelaku seni rupa (Perupa) di
Kabupaten Batang memamerkan karya-karyanya yang terpampang apik dengan
mengusung tema hujan, pengaruh manusia dan estetika di Galery Batik Rifaiyah, Desa
Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang yang digelar pada 7 Desember hingga 11
Desember.
“Ini sudah pameran ketiga kalinya yang digelar pada
tahun ini, yang digagas oleh komunitas seni. Untuk karya-karya seni yang
dipamerkan sendiri ada Popart, Realis dan Digital printing,” tutur Ketua
Penyelenggara Pameran, Sigit Purnomo, saat ditemui di Galery Batik Rifaiyah, Desa
Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang, Kamis (9/12/2021).
Menurutnya pelaku seni di Kabupaten Batang cukup
memiliki semangat yang tinggi dalam membuat sebuah karya.
“Pelaku seni di Batang sendiri cukup baik, rata-rata
anak muda sehingga harapannya generasi terus ada tidak terputus bahkan bisa
lebih baik,” katanya.
Dengan diadakannya pameran karya seni rupa tersebut
Sigit berharap bisa mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Batang.
“Harapan kami bisa mendapat perhatian dari Pemkab Batang,
karena kami membutuhkan ruang terampil dan ruang pameran,” jelasnya.
Salah satu perupa, Arief Hadinata memamerkan karya
rupa dengan judul "Sad Moment When I
Was Young" yang memberikan arti kepada anak muda untuk terus bergerak
menggapai cita-cita.
“Hujan di dalam bentuk karya ini diibaratkan suatu
kendaraan melintasi zona waktu, karena hujan mengingat memorial masa lalu
sebagai bentuk evaluasi. Ia menceritakan beberapa kendala di Batang, ketika
anak muda bergerak dengan cita-citanya harus terhambat dengan kultur, sehingga
cita-citanya dirusak realita,” terangnya.
Lebih lanjut, melalui karya seni tersebut Arief
ingin menggugah teman-teman atau anak-anak perupa generasi selanjutnya untuk
bisa melakukan apa yang diinginkan dengan pembuktian bahwa karya seni juga
bagian dari kehidupan masyarakat yang tidak bisa ditinggalkan.
“Sejauh ini sebenarnya anak-anak seni di Batang
mempunyai semangat tinggi, hanya saja mereka harus diarahkan dan diberikan
ruang agar aktifitas tidak terbatas,” ujar dia.
Dia bersama teman-teman pelaku seni rupa di Batang
akan mewacanakan ke generasi selanjutnya untuk mengolah karya seni identitas
kebudayaan di Batang. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)