Home / Berita / IKM UKM UMKM / PAWONE SIMBAH EDUKASI KAUM IBU JADI MARKETER ONLINE

Berita

Pawone Simbah Edukasi Kaum Ibu Jadi Marketer Online

Batang - Pawone Simbah yang selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kuliner tradisional, dengan menu khas rumahan, kini berupaya mengedukasi kaum ibu untuk menjadi marketer online, sehingga produk-produk olahannya makin dikenal konsumen.

Batang - Pawone Simbah yang selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kuliner tradisional, dengan menu khas rumahan, kini berupaya mengedukasi kaum ibu untuk menjadi marketer online, sehingga produk-produk olahannya makin dikenal konsumen.

Pemilik Pawone Simbah, Dian Artarina mengatakan, pelatihan ini diberikan kepada kaum ibu, agar dapat membantu perekonomian keluarga.

“Hari ini saya memberikan pelatihan cara membuat kue dan cara memasarkannya secara online, agar produknya nanti cepat terjual. Kami mengundang kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan ibu-ibu muda yang baru merintis bisnis di dunia kuliner,” katanya, saat ditemui, di Kampung Jawa Pawone Simbah, Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Kamis (11/11/2021).

Ia menegaskan, misi utamanya adalah ingin menggerakkan ekonomi keluarga, memanfaatkan hobi kaum ibu di bidang kuliner maupun UMKM agar kualitasnya makin meningkat.

“Kami undang pakar marketing online, agar mampu memoles tampilan produknya hingga menarik minat konsumen untuk membeli. Ibu-ibu di sini juga diajari cara membuat tik tok produk dan penjualan, selain memasarkan melalui akun facebook dan instagram yang sudah dekat dengan mereka,” jelasnya.

Dijelaskannya, kaum ibu di era milenial harus memahami produk yang akan dijual. Selain produk yang berkualitas, yang tidak kalah pentingnya adalah cara memasarkannya dengan memanfaatkan teknologi digital.

“Kalau zaman dulu, mereka hanya tahu brownis yang standar, tapi sekarang harus mengetahui bahwa brownis masa kini sudah ditambah dengan toping yang beragam dan tampilan yang lebih kekinian,” terangnya.

Produk-produk rumahan pun sekarang tidak kalah menariknya dengan buatan resto.

“Menu disertbox yang berisi kue dengan krim ditamabah toping agar tampilannya lebih menarik dan minuman yang sedang hits adalah kopi dengan beragam varian,” ungkapnya.

Salah satu peserta, Ida yang juga pemilik usaha rumahan ketering, mengatakan, pelatihan yang digelar Pawone Simbah sangat berguna, karena menambah pengetahuan kuliner yang makin beragam.

“Tadi sudah mendapat ilmu yang berharga, tentang cara pengemasan produk agar lebih menarik, disamping itu kualitas dan rasa juga tetap harus terjaga,” tuturnya.

Ia mengharapkan, kedepan agar digelar lagi pelatihan cara membuat pastry, karena selama ini belum pernah mengetahui cara membuatnya dengan benar.

“Saya takut kalau gagal membuat pastry, khawatirnya kalau tidak mengembang. Tantangan pelaku bisnis di era digital, adalah permodalan dan banyaknya pesaing-pesaing baru dengan produk yang bervariasi,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)