Home / Berita / Seni dan Budaya / “BABALU” KABUPATEN BATANG PENTAS DI FESTIVAL NASIONAL

Berita

“Babalu” Kabupaten Batang Pentas di Festival Nasional

Menjelang Pentas di Kota Bandung, tim kesenian Babalu rutin melakukan latihan. Latihan dilakukan untuk persiapan pentas mewakili Jawa Tengah ke Tingkat Nasional di Kota Bandung pada acara Temu Bakohumas dan Komunitas Informasi Tingkat Nasional Tahun 2016 tanggal 16 s/d 19 November 2016.

Mengapa Babalu? karena Babalu merupakan salah satu kesenian tradisional khas Batang yang berbentuk sandiwara atau drama yang diselingi dengan tarian, dialognya dibawakan penuh humor dengan bahasa khas batangan, hal ini menjadikan seni babalu sebagai media komunikasi, penyampaian pesan kepada masyarakat dan sebagai media penyebarluasan informasi.

Pertunjukan Babalu diawali dengan tembang-tembang berirama rancak yang diiringi dengan alat musik yang selalu menyertakan rebana sebagai ciri khasnya. Kemudian muncul beberapa penari sebagai bagian dari pertunjukan sekaligus sebagai penanda pergantian babak dalam pementasan.

Didalam pementasannya para pemain Babalu selalu memberikan aba-aba dulu (babalu) dalam bentuk isyarat, simbol-simbol atau kode yang disampaikan kepada penonton tentang situasi atau keberadaan penjajah pada waktu itu. Simbol-simbol atau isyarat bisa berupa gerak, sapu tangan, simbol warna atau isyarat ucapan seperti “ha’e ha’ ya!!” yang berarti segera.

Tim Kesenian Babalu Kabupaten Batang berjumlah 12 (dua belas) orang dengan koordinator Tri Bakdo,S.Sen dan Sutradara Zaenuri, S.Pd. Rencana keberangkatan didampingi Pembina Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten Batang yang juga Kepala Dinhubkominfo Kabupaten Batang Wahyu Budi Santoso, Kabid Kominfo Budiyanto TM serta staf pendamping lainya dari Dinhubkominfo Kabupaten Batang.

Di sela-sela latihan, Wahyu Budi Santoso menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ajang diseminasi informasi terkait program-program prioritas pemerintah dan khusus bagi Kelompok Pertunjukan Rakyat (Pertunra) Kabupaten Batang forum ini menjadi sarana untuk menyerap aspirasi, berdialog dan meningkatkan kapasitas dan sinergitas antar sesama Kelompok Pertunra yang ada di Indonesia.

Wahyu Budi Santoso mengakhiri arahannya seraya mengucapkan Selamat berlatih semoga Sukses. (end/mcbatang)