Radio Abirawa FM Adakan Dialog Interaktif PPKM Level di Daerah
Batang - Dinas Komunikasi dan Informatika batang (Diskominfo) melalui Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPLL) Radio Abirawa FM adakan Dialog Interaktif dengan tema “PPKM Level di Daerah” di Studio Abirawa FM, Kabupaten Batang, Jumat (17/9/2021).
Batang - Dinas
Komunikasi dan Informatika batang (Diskominfo) melalui Lembaga Penyiaran Publik
Lokal (LPLL) Radio Abirawa FM adakan Dialog Interaktif dengan tema “PPKM Level
di Daerah” di Studio Abirawa FM, Kabupaten Batang, Jumat (17/9/2021).
Acara ini menghadirkan
4 narasumber langsung dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah,
Sukirman Kirana (Wakil Ketua DPRD Jateng), Mohammad Saleh (Ketua Komisi A DPRD
Jateng), Sofwan Sumadi (Anggota Komisi B), dan Ahmad Ridwan (Anggota Komisi E).
Dialog interaktif
membahas tentang banyak hal, baik tentang kondisi Covid-19 dan penanganannya di
Jawa Tengah saat ini, keluhan dan kendala di masyarakat, langkah apa saja yang
ditempuh pemerintah bersama masyarakat, dan tanggapan terkait kondisi
masyarakat yang bereuforia di tengah-tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) level yang sedang membaik.
Wakil Ketua DPRD
Provinsi Jawa Tengah Sukirman Kirana menyampaikan, bahwa pada masa PPKM ini
perkembangan Virus Covid-19 di Jawa Tengah semakin landai dikarenakan program
vaksinasi yang sudah tersebar hampir merata di beberapa daerah yang tersebar
di Jawa Tengah.
“Namun landainya
persebaran virus jangan sampai membuat pemerintah dan masyarakat lengah.
Pemerintah baik di tingkat pusat sampai di tingkat desa juga harus selalu
meningkatkan pengawasan terkait aturan protokol kesehatan dan menindak tegas
masyarakat yang melanggarnya,” jelasnya.
Dijelaskannya, masyarakaat
harus sering diingatkan baik di tingkat pusat hingga tingkat daerah. Masyarakat
harus ditangani dengan tegas jika masih banyak yang abai bahkan menyepelekan
perkembangan Covid-19 ini. Begitu juga dengan sosialisasi serta edukasi ke
masyarakat harus selalu dilakukan.
Mohammad Saleh Ketua
Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah mengatakan, bahwa pemerintah dalam hal ini
DPRD sudah berupaya untuk menangani Covid-19 dengan membuat Panita khusus (Pansus)
Covid-19.
“Pembentukan ini
sebagai upaya dalam rangka membantu menelisik berbagai masalah penanganan
pandemi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Namun upaya pemerintah
yang sudah dilakukan tetap bergantung dengan kesadaran masyarakat akan protokol
kesehatan,” katanya.
Pansus diadakan sebagai
tolak ukur untuk mengetahui perkembangan kasus Covid-19 di Jawa Tengah. Membuat
program dan melakukan antisipasi-antisipasi adalah tugas pemerintah, namun
semua tergantung lagi kepada masyarakat agar tidak abai terhadap virus ini.
Sementara, Anggota
Komisi B Sofwan Sumadi mengungkapkan, bahwa jumlah pasien Covid-19 sudah
menurun di berbagai daerah per harinya, bahkan di daerah Pekalongan sudah
mencapai angka nol.
“Semangat dari
masyarakat untuk divaksin sudah tinggi, hal ini menjadi suatu hal yang positif
karena berpengaruh baik terhadap menurunya perkembangan Covid-19 yang menjadi
semakin rendah,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang
sama, Anggota Komisi E Ahmad Ridwan mengutarakan, bahwa pelaksanaan vaksinasi
masyarakat pada beberapa daerah di Jawa Tengah sudah mencapai lebih dari 75%,
dimana hal ini berarti herd immunity
masyarakat bisa cepat terebentuk sehingga bisa mencegah persebaran Covid-19.
“Namun walaupun begitu
masyarakat tetap dihimbau untuk mematuhi protokol kesehatan, hal tersebut
dikarenakan jika tiba-tiba muncul Covid-19 varian baru seluruh lapisan
masyarakat sudah terlindungi oleh vaksin yang telah disuntikkan,” ujar dia.
Mereka berpesan kepada
masyarakat untuk senantiasa menaati protokol kesehatan, karena kesehatan mahal
harganya. Selain itu mereka juga berpesan untuk menaati aturan pemerintah,
karena pemerintah pasti bermaksud baik, yaitu membantu masyarakat untuk
terhindar dari serangan Covid-19. (MC Batang, Jateng/ Helmy/Jumadi)