Jelang PTM, Polres Batang Genjot Vaksinasi Pelajar
Batang - Polres Batang bekerja sama dengan institusi pendidikan terus menggenjot program vaksinasi, menjelang pelaksanaan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Untuk memaksimalkan herd imunity, Dokkes Polres Batang memberikan vaksinasi Covid-19 dosis pertama, kepada pelajar SMA dan SMP.
Batang - Polres Batang bekerja sama dengan institusi
pendidikan terus menggenjot program vaksinasi, menjelang pelaksanaan simulasi
Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Untuk memaksimalkan herd imunity, Dokkes Polres
Batang memberikan vaksinasi Covid-19 dosis pertama, kepada pelajar SMA dan SMP.
Kepala Bagian Operasi Polres Batang, Kompol Raharja
menyampaikan, vaksin sudah disiapkan untuk 600 sasaran, supaya imunitas
meningkat dan mempercepat dimulainya PTM.
“Kami memang mengutamakan anak sekolah, melihat
mulai aktifnya PTM di hampir seluruh jenjang pendidikan. Hari ini kami juga
menggelar vaksinasi bagi 1.500 karyawan pabrik di Banyuputih, jadi pelajar dan
kaum pekerja sama-sama terlindungi dari paparan Covid-19,” katanya, saat
meninjau proses vaksinasi di ruang UKS SMAN 2 Batang, Kabupaten Batang, Jumat
(10/9/2021).
Ia memastikan persediaan vaksin selalu tersedia,
jika persediaan habis, Polres Batang segera meminta untuk dikirim kembali dari
Polda Jateng.
“Senin pekan depan sudah mulai pemberian vaksin
dosis 2 ke masyarakat, yang akan terus disosialisasikan di tiap kecamatan,”
tegasnya.
Pelaksana Tugas Kepala SMAN 2 Batang, Muhammad
Kuntoaji mengatakan, anak didiknya telah lama menantikan untuk divaksinasi,
agar PTM segera dapat dimulai.
“Alhamdulilllah dari pagi tadi proses vaksinasi
pelajar berjalan lancar. Antusiasnya tinggi, bahkan petugasnya belum datang,
anak didik kami sudah mengantre dengan tertib,” jelasnya.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Erni Purnamawati
menerangkan, vaksinasi kali ini memang sengaja digabung antara pelajar SMAN 2
sebanyak 520 anak dengan SMPN 3 Batang sebanyak 84 anak.
“Untuk siswa SMA 2, kami siapkan 520 anak yang
diutamakan kelas XII, XI dan X yang mau mengikuti simulasi PTM. Kami ambil
sampelnya sebanyak 200 anak yang akan mengikuti simulasi PTM,” terangnya.
Beberapa pelajar yang mengalami komorbid (memiliki
penyakit penyerta), sehingga pemberian vaksinasi ditunda sampai menurut dokter
kondisi memungkinkan dan diperbolehkan vaksinasi.
“Ada 5 anak yang mengalami komorbid, antara lain
sesak nafas, kejang, darah tinggi. Maka kami mengikuti petunjuk dari dokter,
apakah anak-anak tersebut diperbolehkan vaksinasi atau tidak,” ujar dia. (MC
Batang, Jateng/Heri/Jumadi)