Bijak Konsumsi Daging Sesuai Takaran
Batang - Hari raya Iduladha identik dengan berlimpahnya daging kambing maupun sapi yang dikurbankan. Menyikapi hal itu, maka masyarakat perlu memiliki sikap yang bijak dalam mengolah hingga mengonsumsinya agar tak menimbulkan penyakit, karena konsumsi yang berlebihan.
Batang - Hari raya Iduladha identik dengan
berlimpahnya daging kambing maupun sapi yang dikurbankan. Menyikapi hal itu,
maka masyarakat perlu memiliki sikap yang bijak dalam mengolah hingga
mengonsumsinya agar tak menimbulkan penyakit, karena konsumsi yang berlebihan.
Pernyataan itu, disampaikan oleh Kepala Bidang
Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Batang, dr. Utari Budiastuti, saat
ditemui di ruang kerjanya, Jumat (23/7/2021).
Ia mengemukakan, kebutuhan konsumsi daging tiap
individu dalam sehari 3 ons. Dalam 100 gram daging kambing sebenarnya
mengandung lemak yang lebih sedikit dibandingkan sapi.
“Selama ini masyarakat berpendapat bahwa kolestrol
itu dari daging kambing, padahal dalam 100 gram daging sapi mengandung 90 mg
lemak, sedangkan daging kambing hanya 75 mg. Jadi bagi mereka sudah dengan
kondisi kolestrol tinggi, cukup mengonsumsi daging 3 ons, agar kolestrolnya
tidak lebih tinggi,” jelasnya.
Di sisi lain, Lanjut dia, daging sapi juga banyak
mengandung mineral dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Di antaranya protein yang
bermafaat untuk membantu anak-anak dalam masa pertumbuhan, membantu proses
penyembuhan luka, kandungan zat besi untuk membentuk hemoglobin.
“Kandungan zat besinya juga baik bagi mereka yang
mengalami anemia. Penyerapan dalam tubuh pun lebih baik zat besi yang berasal
dari hewani dibandingkan nabati, sehingga momentum iduladha ini dimanfaatka
untuk mengonsumsinya, namun tetap tidak boleh berlebihan,” terangnya.
Ia menerangkan, sumber zat besi tidak hanya berasal
dari daging sapi dan kambing saja. Boleh pula memvariasikan dengan daging ayam
dan telur.
“Silakan mengonsumsi daging secukupnya, jangan
berlebihan agar manfaatnya terasa dalam tubuh. Kalau sampai berlebihan bisa
menimbulkan hipertensi, kolestrol tinggi, jantung, strok,” tegasnya.
Dalam pengolahannya pun tidak perlu banyak kuah,
mengolah dengan dibakar pun jangan sampai terlalu gosong, sehingga tetap aman
dikonsumsi untuk kesehatan tubuh.
Ditemui secara terpisah, pengolah makanan RS QIM
Batang, Anwar mengutarakan, apabila daging tidak akan langsung dioah, sebaiknya
tidak dicuci tetapi cukup diganti wadah dan disimpan di dalam freezer.
“Daya tahan daging akan lebih lama, sampai sebulan
asalkan tempatnya sudah diganti dan tidak dicuci,” ungkapnya.
Dijelaskannya, kalau jumlah konsumsinya sama, hanya
saja bagi penderita penyakit tertentu, misalnya diabetes bumbunya yang berbeda.
“Penderita diabetes tidak boleh mengonsumsi
banyak gula, jadi kami ganti dengan gula rendah kalori. Pengolahannya juga
tidak boleh digoreng, tapi bisa direbus, dikukus dan dibuat sate pun boleh tapi
tanpa lemak,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)