Komite Ekraf Dikukuhkan, Bupati Batang Menanti Inovasi
Batang - Pasca dikukuhkan oleh Bupati Batang Wihaji, Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) dinantikan inovasinya dalam membangkitkan perekonomian masyarakat, terutama di masa pandemi.
Batang - Pasca dikukuhkan oleh Bupati Batang Wihaji,
Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) dinantikan inovasinya dalam membangkitkan
perekonomian masyarakat, terutama di masa pandemi.
“Pengembangan potensi daerah Kabupaten Batang adalah
pekerjaan rumah kita. Maka perlu ada penguatan kelembagaan, yang tahu tugasnya
hingga terbentuk koodinator daerah (korda) masing-masing,” kata Bupati Batang
Wihaji usai mengukuhkan kepengurusan Komite Ekraf di Aula Kantor Bupati,
Kabupaten Batang, Selasa (29/6/2021).
Ia mengatakan, dalam melaksanakan tugasnya para
anggotanya harus memahami pilar ekonomi kreatif. Yakni budaya ekonomi kreatif
yang harus tertanam dalam jiwa, secara total pada setiap zaman dan
masing-masing pribadi.
“Dalam praktiknya tidak latah (meniru), itu berarti miskin inisiasi. Tujuannya untuk
memaksa kita berpikir dan menelurkan ide-ide di luar nalar pada umumnya, harus
ada sesuatu yang baru di setiap momentum di tiap daerah,” jelasnya.
Di masa kini, perlu ada inovasi tinggi yang
merupakan tantangan semua pihak. Tiap daerah di Kabupaten Batang memiliki
potensi yang berbeda, jadi tiap korda harus mampu menjembatani.
“Dari semua itu, yang tidak kalah penting adalah
peran teknologi juga mendukung kesuksesan para pelaku ekonomi kreatif.
Kreativitas kalau tidak ditunjang teknologi yang luar biasa, dengan
memanfaatkan media sosial, mungkin masyarakat luas tidak akan tahu potensi
Batang dan kehebatan warganya,” tegasnya.
Plt. Dinas Pariwisata, Kepemudaan Dan Olahraga (Disparpora)
Wahyu Budi Santoso menerangkan beberapa ekonomi kreatif yang telah berkembang
di Kabupaten Batang dan karyanya merambah hingga ke mancanegara.
“Ada kreativitas di bidang kriya seperti produsen
seni lukis kayu, kacamata kayu dan produk-produk lainnya yang sudah diekspor ke
luar negeri. Seni kriya ini kemanfaatannya sangat luas, karena memanfaatkan
limbah kayu yang tidak terpakai,” tuturnya.
Komite Ekraf merupakan lembaga nonstruktural yang
dibentuk untuk membantu pelaksanaan ekonomi kreatif. Dengan anggota para
pelaku, akademisi, praktisi dan media supaya ikut merencanakan serta
mendampingi pelaku ekonomi kreatif di lapangan.
Pembina dijabat oleh Bupati Wihaji, pengarah
dijabat oleh Ketua Dekranasda Uni Kuslantasi Wihaji, Ketua Umum Komite Ekraf
dijabat oleh Achmad Suroso, Wakil Ketua Umum Rivani Yunianto dan Sekretaris Eka
Panca Wijaya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)