Dukung Pabrik Nestle, Dua Desa di Batang Jadi Percontohan Peternakan Sapi Perah
Batang - Berdirinya pabrik Nestle di Batang Industrial Park (BIP) di Desa Segayung, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, akan berdampak positif pada usaha peternakan sapi perah.
Batang - Berdirinya pabrik Nestle di Batang Industrial
Park (BIP) di Desa Segayung, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, akan berdampak
positif pada usaha peternakan sapi perah.
Pasalnya, Pabrik yang akan beroperasi di tahun 2023
diperkirakan setiap hari belanja susu ke peternak sapi perah sekitar Rp4,5
miliar.
Hal itu disampaikan Bupati Batang Wihaji saat ditemui
di kantornya, Senin (14/6/2021).
“Kami sudah menginstruksikan Dinas Kelautan
Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Batang untuk mengkoordinir calon-calon
peternak sapi yang nanti diedukasi oleh pihak Nestle,” jelasnya.
Ia memastikan, Nestle telah membentuk tim yang akan
terjun langsung ke tengah-tengah warga yang ingin menjadi peternak dengan
membentuk koperasi.
Sementara, Kepala seksi Perbibbitan dan Produksi
Peternakan Dislutkanak Batang Syam Manohara mengatakan, pihaknya bersama tim dari
Nestle sudah melakukan survai ke peternak sapi potong untuk beralih ke sapi perah.
Mengalihkan ke sapi perah tidak semudah yang
dibayangkan, namun Dislutkanak dan Nestle berupaya memberikan edukasi dan
pendampingan.
“Peternak sapi potong di Batang itu biasanya hanya
samben (sambilan), sehingga harus merubah pola pikir untuk lebih serius lagi
dalam merawat. Karena sapi perah harus diperlakukan ekstra untuk mendapatkan
susu yang sesuai dengan kriteria dari Nestle,” ungkapnya.
Dari hasil survai, Lanjut dia, sudah menentukan dua
desa yang akan menjadi peternakan sapi perah sesuai dengan kriteria.
“Peternak Desa Semampir dan Pacet Kecamatan Reban
jadi percontohan peternakan sapi perah. Selain dengan letaknya diketinggian
diatas 1.000 Mdpl, mereka juga mau merubah pola pikir dan ketersediaan pakannya
cukup banyak,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, sebanyak 50 Peternak di tahun
2022 akan dilatih untuk dijadikan percontohan.
“Kalau mereka berhasil akan lebih mudah masyarakat
untuk menirunya dari pada melatih banyak di berbagai desa, tapi hasilnya
kurang maksimal,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)