Calhaj Tetap Berharap ke Tanah Suci Tahun Depan
Batang - Calon Jamaah Haji (Calhaj) Kabupaten Batang tahun 2020 harus menerima keputusan bahwa tahun ini tidak dapat melaksanakan rukun Islam yang kelima setelah pemerintah secara resmi membatalkan keberangkatan mereka. Meski demikian, para Calhaj tetap berharap supaya dapat berangkat ke Tanah Suci tahun depan, setelah Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberikan izin.
Batang - Calon Jamaah Haji (Calhaj) Kabupaten Batang
tahun 2020 harus menerima keputusan bahwa tahun ini tidak dapat melaksanakan
rukun Islam yang kelima setelah pemerintah secara resmi membatalkan
keberangkatan mereka. Meski demikian, para Calhaj tetap berharap supaya dapat
berangkat ke Tanah Suci tahun depan, setelah Pemerintah Kerajaan Arab Saudi
memberikan izin.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kantor
Kemenag Batang, Luthfi Hakim mengatakan, secara umum seluruh Calhaj menerima
dengan lapang dada atas dibatalkannya pelaksanaan ibadah haji tahun 1442
Hijriyah/2021 Masehi.
“Sebanyak 717 Calhaj sudah mengetahui kabar itu dari
media televisi maupun online, jadi mereka lebih siap dan menerima keputusan
yang telah disampaikan Menteri Agama kemarin,” katanya, saat dihubungi melalui
WhattsApp, Jumat (4/6/2021).
Dapat dipastikan, Lanjut dia, berdasarkan Keputusan
Menteri Agama Nomor 660 Tahun 2021, bagi Calhaj yang tertunda keberangkatannya
tahun ini, menjadi prioritas utama untuk penyelenggaraan tahun yang akan
datang, selama yang bersangkutan memenuhi ketentuan yang berlaku.
“Mereka harus bisa memenuhi kelengkapan dokumen
administrasi seperti paspor, visa, melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji
berdasarkan ketentuan tahun depan dan harus sehat fisik,” tuturnya.
Ia memastikan, seluruh Calhaj telah mendapatkan vaksinasi
Covid-19, hanya beberapa yang belum divaksin karena faktor kesehatan yang belum
membaik.
“Bagi Calhaj yang tertunda keberangkatannya tahun
ini hendaknya berserah diri kepada Allah SWT, karena haji ini adalah panggilan
dari Allah. Dan sebagai hamba-Nya, kita harus berserah diri, menerima segala
ketetapan dengan penuh kesabaran,” imbaunya.
Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh
(KBIHU) Aisyiyah, Hj. Kaefiyah menyampaikan, awalnya Calhaj memang sedikit
mengalami kekecewaan, karena sudah dua tahun masa penantian untuk beribadah
haji, namun tertunda, disebabkan adanya pandemi.
“Selama ini kami selalu menjalin komunikasi yang
baik dengan Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU), namun akhirnya terjadi seperti
sekarang ini. Tetapi kami tetap membesarkan hati para Calhaj, meskipun sebagai
manusia biasa merasa kecewa, namun dalam keberangkatan haji selain ada syarat
sehat dan biaya, juga harus mengutamakan keamanan dalam negara pun
diperhatikan,” ungkapnya.
Pemerintah pasti memiliki alasan untuk mengutamakan
keselamatan Calhaj, maka untuk tahun ini tidak diberangkatkan ke Tanah Suci
lagi.
“Alhamdulillah
dari jamaah kami tidak ada yang meminta uangnya kembali. Kami sudah
menyampaikan kepada Calhaj, siapa yang ingin uangnya kembali, tapi sampai saat
ini jamaah tidak memintanya,” jelasnya.
Mewakili para Cahaj, ia mengharapkan untuk Calhaj
yang keberangkatannya tertunda, semoga bisa berangkat di tahun 2022 tanpa ada
batasan usia.
“Semua kita serahkan kepada Allah SWT, mungkin
dibalik peristiwa ini semua ada rencana lain yang terbaik. Dan Insyaallah seluruh Calhaj menerima
karena dengan keimanan yang kuat, tidak ada yang berprasangka buruk,” ujar dia.
(MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)