Klaster Pariwisata di Batang Belum Ada, Namun Patut Waspada
Batang - Meskipun penyebaran pandemi Covid-19 dari klaster pariwisata belum pernah ada, namun para pelaku pariwisata patut mewaspadai, agar tidak terjadi. Terkait penutupan sementara obyek wisata beberapa hari lalu, merupakan bentuk upaya mematuhi arahan dari Kapolda Jawa Tengah dan Pangdam IV/Diponegoro, sebagai langkah antisipasi supaya tidak timbul kerumunan di akhir libur Lebaran.
Batang - Meskipun penyebaran pandemi Covid-19 dari
klaster pariwisata belum pernah ada, namun para pelaku pariwisata patut
mewaspadai, agar tidak terjadi. Terkait penutupan sementara obyek wisata
beberapa hari lalu, merupakan bentuk upaya mematuhi arahan dari Kapolda Jawa
Tengah dan Pangdam IV/Diponegoro, sebagai langkah antisipasi supaya tidak
timbul kerumunan di akhir libur Lebaran.
Plt. Kepala Disparpora Kabupaten Batang, Wahyu Budi
Santoso mengatakan, penutupan hanya dilakukan satu hari, dan mulai Senin
kemarin sudah diperbolehkan dibuka kembali, tetapi tetap ditekankan protokol
kesehatan.
“Pengunjung yang boleh masuk hanya 30%. Artinya jika
suatu obyek wisata memiliki kapasitas seribu orang, maka hanya 300 orang yang
diizinkan masuk,” katanya, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/5/2021).
Dijelaskannya, pemantauan jumlah pengunjung dapat
dilakukan melalui sistem tiket. Pengunjung yang datang dihentikan dulu apabila
jumlahnya telah mencapai 300 orang.
“Baru setelah 300 orang itu keluar, baru dibuka
kembali untuk pengunjung lain,” terangnya.
Ia mengimbau, agar para pelaku UMKM yang juga
berkontribusi di suatu obyek wisata, tetap mengikuti aturan pemerintah.
“Pemerintah pusat maupun provinsi sudah
memperhitungkan segala sesuatunya. Apalagi pandemi masih bergerak fluktuatif,
maka harus betul-betul bersabar dalam menghadapinya,” imbuhnya.
Sedangkan bagi masyarakat bisa tetap berkunjung ke
destinasi wisata dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ditemui secara terpisah, Manajer Batang Dolphin
Center, Oktavianus Bagus Wijaya Danu menuturkan, sejak kemarin sudah mulai
dibuka untuk kunjungan wisatawan, namun tetap dengan pembatasan pengunjung.
Ia menerangkan, pihak Dolphin Center selama ini
telah berupaya secara maksimal menerapkan protokol kesehatan, dengan menyiapkan
sarana prasarana penunjang.
“Hanya saja ada sebagian pengunjung yang terkadang
kurang memiliki kesadaran pentingnya disiplin protokol kesehatan. Masyarakat sudah
terlalu lama berada di dalam rumah, jadi ketika obyek wisata dibuka, mereka
berbondong-bondong untuk mencari udara segar, tapi belum bisa diajak berpikir
disiplin prokes,” ungkapnya.
Masyarakat sering kali lupa untuk memakai masker dan
menjaga jarak. Namun pihak pengelola selalu mengingatkan. Batang Dolphin Center
dibuka dengan protokol kesehatan yang cukup ketat.
“Sampai saat ini belum ada yang terpapar Covid-19.
Semoga tidak ada dari klaster pariwisata dan warga Kabupaten Batang sehat
selalu,” harapnya.
Salah satu pengunjung, Andi dari Buaran Pekalongan
mengutarakan, sebelum berkunjung ke Dolphin Center sempat memastikan di media
sosial, bahwa obyek wisata tersebut benar-benar dibuka.
“Saya lihat postingan di media sosial, cuma tutup
satu hari, tapi saya tidak tahu kenapa kemarin ditutup. Ternyata memang sudah
buka, jadi saya sekeluarga langsung ke sini,” ujar dia.
Ia sempat merasa takut untuk berwisata ditengah
pandemi, tapi karena faktor kejenuhan terlalu lama berada di rumah, akhirnya
memutuskan untuk berlibur.
“Obyek wisata dibuka saja, tapi jangan terlalu
ramai. Sekarang suasananya sepi, tapi lebih enak kalau ramai,” tandasnya. (MC
Batang, Jateng/Heri/Jumadi)