Home / Berita / Seni dan Budaya / PADEPOKAN NIRWANA BUDAYA MENGHARAP GENERASI MUDA LEBIH CINTA BUDAYA SENDIRI

Berita

Padepokan Nirwana Budaya Mengharap Generasi Muda Lebih Cinta Budaya Sendiri

Padepokan Nirwana Budaya memberikan persembahan spesial berupa pementasan seni ketoprak “Misteri Alas Roban” dalam rangka Festival Seni Kreatif tingkat Kabupaten Batang yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Tema tersebut sengaja diambil sebagai bukti cinta pada kearifan lokal budaya Batang dengan harapan generasi lebih mencintai budaya sendiri.

“Saya sangat bangga sekali adanya kegiatan Festival Seni Kreatif karena harapannya seni budaya mulai tergali lagi dan pada akhirnya nanti bisa membawa nama baik Kabupaten Batang,” ucap Mujiyanto Ketua Padepokan Nirwana Budaya di THR Kramat Kabupaten Batang, Senin (23/10).

Dia menjelaskan, Padepokan Nirwana Budaya ini merupakan kelompok seni pertunjukan tari, musik dan drama ketoprak yang telah didirikannya sejak tahun 90’an. Sebagai kelompok seni yang mengikuti perkembangan zaman, sudah 2 bulan ini kami membentuk Ketoprak Kreasi Baru dengan mengkolaborasikkan antara masyarakat, siswa SD dan SMP yang mau terjun langsung di bidang seni.

“Untuk menyikapi masalah generasi muda yang lebih berkonsentrasi pada budaya modern, kalau kita hanya menggunakan cara berkesenian yang dulu – dulu saja, memang sedikit sekali yang tertarik, tetapi setelah dikolaborasikan dengan kreasi yang baru mereka sangat antusias sekali,” imbaunya.

Mujiyanto menerangkan Misteri Alas Roban menceritakan tentang seorang pemuda bernama Ragil yang ingin mengabdi di Kraton Mataram, di tengah perjalanan saat beristirahat di Alas/hutan Roban ternyata para makhluk halus / siluman penunggu hutan tersebut merasa terganggu dengan kehadirannya. Para siluman berusaha mengganggu, akhirnya mereka terlibat pertarungan yang dimenangkan oleh Ragil atas bantuan Ayahandanya yaitu Kyai Puspo.

Sementara itu, Zaenuri Ahmad selaku dewan juri mengatakan, acara seperti ini harus diadakan sesering mungkin untuk mengetahui kemampuan generasi muda di bidang kesenian di setiap kecamatan. Kegiatan ini diikuti 25 kelompok kesenian dari 15 Kecamatan.

“Festival Seni Kreatif ini bertujuan supaya dapat menggali, menghidupkan gairah berkesenian di Batang,” tutur Zaenuri yang juga pendiri Teater Angin Batang.

Menurutnya, adanya festival ini adalah untuk menjawab tantangan kemajuan zaman yang dikemas semenarik mungkin, namun tidak menghilangkan pakem/aturan yang sudah ada sehingga tidak akan pernah hilang ditelan zaman.

“Istilah “Kreatif” di sini artinya membingkai sebuah kesenian tradisional, tetapi tidak menghilangkan pakem sehingga tetap bisa dinikmati generasi milenia dan menghilangkan kesan kuno serta menjenuhkan, dengan harapan mereka lebih mencintai budayanya sendiri,” harapnya. 

Festival Seni Kreatif diselenggarakan dari tanggal 23 – 24 Oktober yang memperebutkan Piala Bupati bertempat di Taman Hiburan Rakyat (THR) Kramat. (Heri/McBatang)