Home / Berita / Pertanian Perikanan Perkebunan Peternakan / TINGKATKAN POPULASI IKAN, DISLUTKANNAK BATANG TABUR BENIH

Berita

Tingkatkan Populasi Ikan, Dislutkannak Batang Tabur Benih

Batang - Untuk menjaga kelestarian dan meningkatkan populasi ikan di aliran sungai Kabupaten Batang, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkannak) melakukan penaburan benih ikan nila.

Batang - Untuk menjaga kelestarian dan meningkatkan populasi ikan di aliran sungai Kabupaten Batang, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkannak) melakukan penaburan benih ikan nila.

Penaburan benih perdana dilakukan di kolam Taman Hiburan Rakyat (THR) Kramat dan aliran Sungai Kramat, Kabupaten Batang, Jumat (9/4/2021), sekaligus memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Batang ke-55 Tahun.

Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dislutkannak Marwati mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk menambah stok di perairan umum, disebabkan makin berkurangnya populasi ikan di sungai-sungai.

“Akhir-akhir ini banyak perairan yang mengalami penurunan kuantitas dan kualitas, karena ekosistem yang terganggu. Terutama disebabkan adanya pencemaran lingkungan, penambangan ilegal, sehingga merusak ekosistem alam,” jelasnya.

Dijelaskannya, salah satu strategi untuk memperbaiki ekosistem, Dislutkannak berupaya dengan menebarkan 5 ribu benih ikan nila.

“Rencana setelah kawasan Sungai Kramat, kami akan menebarkan benih ikan ke beberapa sungai di Kecamatan Bawang, Tersono, Tulis dan Gringsing,” jelasnya.

Pihaknya sangat terbantu dengan komunitas mancing yang menaruh perhatian besar terhadap kelangsungan ekosistem sungai, dengan terus menginformasikan segala sesuatu terkait pencemaran lingkungan yang berdampak pada berkurangnya populasi ikan.

“Sekarang banyak juga komunitas mancing yang bisa memberi laporan terbaru kepada kami. Dengan adanya penebaran benih ini para pemancing merasa diuntungkan karena setelah beberapa bulan ikan yang mereka pancing itu berukuran lebih besar, dengan berat 3 kilogram tiap ekornya,” ungkapnya.

Mayoritas ikan yang sering ditangkap adalah jenis tawes, lele, wader. Yang semuanya menjadi konsumsi masyarakat.

“Jenis ikannya seperti wader, nila, emas, tawes dan gurame yang sering dikonsumsi di sejumlah rumah makan di jalur pantura,” terangnya.

Ia mengimbau, masyarakat selalu memancing dengan cara yang lebih memperhatikan kelestarian lingkungan.

“Jangan memancing menggunakan racun, sengatan listrik karena akan mengakibatkan kematian ikan massal. Memancinglah ikan yang ukurannya besar dengan alat pancing alami, sehingga ikan-ikan kecil tetap hidup dan berkembangbiak sampai dewasa,” tandasnya.

Salah satu warga, Rudi menuturkan, kegiatan penebaran benih ikan ini sangat positif dan dapat menjaga kelestarian makhluk hidup.

“Setelah ditebarkan benih, ikan akan terus bertambah jumlahnya, karena dibiarkan hidup. Kalau mau nangkap ikan, jangan pakai bahan peledak, pakai saja alat pancing,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)