Home / Berita / Kesehatan / MESKI PANDEMI COVID-19, KB TAK BOLEH TERHENTI

Berita

Meski Pandemi COVID-19, KB Tak Boleh Terhenti

Batang - Di tengah masa pandemi COVID-19 yang belum usai ini, Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah tetap memotivasi kaum ibu agar tidak menghentikan program Keluarga Berencana (KB).

Batang - Di tengah masa pandemi COVID-19 yang belum usai ini, Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah tetap memotivasi kaum ibu agar tidak menghentikan program Keluarga Berencana (KB).

Hal itu, dipandang penting oleh Kepala Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah Yuli Arsianto, demi lahirnya generasi-generasi yang memiliki potensi unggul. Bagi masyarakat Batang walaupun sekarang banyak beraktivitas di rumah, tetapi jangan lupa tetap ber-KB.

“Ikut KB itu bukan berarti menghentikan kelahiran, namun lebih tepatnya mengatur jarak kelahiran antara 2-3 tahun, agar ibu dan anak tetap selamat,” katanya saat meninjau bakti sosial pelayanan KB di Puskesmas Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Rabu (24/2/2021).

Lebih lanjut, dia menerangkan, untuk meningkatkan kepesertaan KB, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan dengan sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Lembaga Kemasyarakatan.

“Khusus bulan ini kami memfokuskan bakti sosial pada Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), yang serentak digelar di seluruh Jawa Tengah, supaya di masa pandemi meningkatkan keikutsertaan ber-KB,” ungkapnya.

Disamping itu, ada kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah dan Ormas untuk saling mendukung dengan fasilitas kesehatan yang dimiliki, agar pelayanan KB semakin optimal.

“Muslimat NU ini harus membantu memotivasi kepada calon akseptor mau ber-KB sesuai jadwal yang ditentukan masing-masing Puskesmas ,” tegasnya.

Ia mengapresiasi respon positif atas pelaksanaan bakti sosial pelayanan KB di Kabupaten Batang yang telah dilaksanakan selama beberapa hari ini.

“Buktinya peserta di Kecamatan Subah dan Tulis mengalami peningkatan akseptor,” ujarnya.

Target yang diharapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di tiap kabupaten/kota bisa meningkat hingga 6 persen untuk peserta KB baru.

“Saat ini fokus kami pada pelayanan KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD dan Implan,” jelasrnya.

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Batang, Supriyono mengutarakan, saat ini bakti sosial digelar bersama Ormas Muslimat NU dan akan disusul oleh Aisyiyah agar pesan mengikuti KB tersampaikan dan terealisasi kepada para anggota serta masyarakat lainnya.

“Peserta KB di Kecamatan Tulis ada 39 akseptor, terdiri dari peserta baru 20 akseptor dan peserta lama ada 19 akseptor,” terangnya.

Ia menerangkan, selain dilaksanakan di Kecamatan Tulis dan Subah, saat ini kegiatan serupa juga digelar di Kecamatan Kandeman.

“Itulah bukti semangat ber-KB yang diusung Muslimat NU benar-benar diwujudkan,” tuturnya.

Pihaknya pun menngapresiasi gerak cepat dari pengurus Muslimat NU dalam memotivasi anggotanya menyukseskan program KB.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Muslimat NU Kecamatan Tulis, Lilik Kholifah mengatakan, selain mencegah kepadatan penduduk, KB juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan anak cucu di masa depan.

“Kalau banyak anak tentu pendidikan anak pun tidak maksimal, maka dengan perencanaan jumlah anak dan jarak kelahiran yang ditentukan insyaallah pendidikannya akan terjamin,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)