Home / Berita / Pertanian Perikanan Perkebunan Peternakan / DISPAPERTA BATANG BENTUK KOPERASI KOMODITAS PERTANIAN UNTUK KEBUTUHAN PETANI

Berita

Dispaperta Batang Bentuk Koperasi Komoditas Pertanian Untuk Kebutuhan Petani

Batang - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Kabupaten Batang membentuk koperasi komoditas pertanian untuk kebutuhan petani. Koperasi berfungsi untuk mengatur sistem para petani agar lebih mandiri, karena Kabupaten Batang masuk dalam pilot project dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Batang - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Kabupaten Batang membentuk koperasi komoditas pertanian untuk kebutuhan petani. Koperasi berfungsi untuk mengatur sistem para petani agar lebih mandiri, karena Kabupaten Batang masuk dalam pilot project dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

”Bahwa pada bulan Desember 2020 mulai membentuk koperasi holtikutura dengan tujuan kebutuhan petani kita terpenuhi agar lebih mandiri dalam pengelolaannya,” kata Kepala Dispaperta Kabupaten Batang Susilo Heru Yuwono saat ditemui di Aula Dispaperta Kabupaten Batang, Sabtu (13/2/2021).

Ia menjelaskan, koperasi sangat penting untuk aselerasi pembangunan petani agar tidak mengandalkan APBN dan APBD saja, karena sektor pertanian itu penting karena sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat kita tetapi dalam kebutuhan penganggarannya menjadi tidak penting. oleh karena itu, kita mengambil langkah membentuk koperasi untuk memperkuat dan membangun petani kita.

Komoditas yang masuk dalam Koperasi Tani Maju seperti bawang putih dan bawang merah, Koperasi Berkah Makmur seperti kakao, sereh wangi dan nilam, untuk Koperasi Pusaka Tani Sejahtera seperti jagung dan ubi jalar.

“Bahwa petani-petani kita heboh dan lemah. Kenapa begitu, petani kita berbondong-bondong menanam komoditas tanam tertentu tapi bingung menjualnya dan tidak tahu memberi harga produksinya berapa,” tuturnya.

Kebanyakan, Lanjut dia, masyarakat Kabupaten Batang bergerak dibidang pertanian kemudian angka kemiskinan yang paling tinggi juga para petani di Kabupaten Batang. Petani juga tidak pernah mendapat jaminan paska panen, saya beberapa kali melihat kelapangan saat melihat petani panen jagung dihargai murah oleh pengepul dan rencananya kita arahkan untuk masuk ke koperasi ayam petelur sebagai pakan.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Kakao Kabupaten Batang Zaenal Acheroh mengatakan, bahwa ini gerakan positif dari Dispaperta Kabupaten Batang untuk menggairahkan kembali komoditas tanaman yang ada di Kabupaten Batang khususnya kakao.

Kakao ini sangat banyak lahan perkebunannya di Kabupaten Batang, karena kurang bimbingan dari Pemerintah Daerah saja yang dulu lepas tangan jadi sekarang kondisi tanaman kakaonya kurang terawat di petani,” jelasnya.

Diharapkan, langkah awal pembentukan koperasi ini dapat membantu petani untuk mengolah tanamannya agar lebih bagus hasil panennya dan dapat ada penambungan untuk pembelinya jadi petani tidak bingung kemana mereka menjual hasil panennya. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)