Desa Mandarin Batang, Rayakan Imlek Meski Banyak Warganya Bukan Keturunan Tionghoa
Batang - Desa Mandarin yang baru berdiri tiga bulan di Desa Sendang, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang menggelar perayaan Imlek 2572 dengan penuh kegembiraan. Meskipun kebanyakan warga sini bukan keturunan Tionghoa tetapi harus memberikan pesan toleransi dan keakrabannya sendiri bagi yang terlibat dalam perayaan bahkan ada warga Bandar dan Batang yang datang kesini secara langsung.
Batang - Desa Mandarin yang
baru berdiri tiga bulan di Desa Sendang,
Kecamatan Wonotunggal,
Kabupaten Batang menggelar perayaan Imlek
2572 dengan penuh kegembiraan. Meskipun kebanyakan warga sini bukan keturunan
Tionghoa tetapi harus memberikan pesan toleransi dan keakrabannya sendiri bagi
yang terlibat dalam perayaan bahkan ada warga Bandar dan Batang yang datang
kesini secara langsung.
“Perayaan Tahun Baru Imlek dilaksanakan
sebagai bentuk ekspresi anak-anak yang sudah belajar bahasa dan budaya mandarin
ini,” kata Pendiri Desa Mandarin Amelia saat ditemui di Desa Mandarin Sendang, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang,
Jumat (12/2/2021).
Saya pribadi
merogoh koceknya sendiri dan di bantu teman-teman yang berada di Kota Batang
dalam perayaan tahun Imlek
2572 yang peduli dengan kegigihannya mencerdaskan anak kampung dalam berbahasa
mandarin.
“Perayaan ini
disambut antusias anak-anak daerah sini dan beberapa luar kecamatan dan
memberikan apresiasi yang sudah belajar bahasa dan budaya mandarin setiap seminggu sekali
pada hari senin.
Perayaan Imlek ini untuk
mengajarkan toleransi bagi anak-anak. Mereka dikenalkan dengan budaya dari Negeri Cina yang sudah lama
diakui bangsa Indonesia. Menggelar lomba inilah menjadi wadah yang digunakan
untuk menarik perhatian para anak yang ikut merayakan.
“Kegiatan
yang dilombakan diantaranya melukis masker kategori anak dan remaja, menyanyi
lagu mandarin kategori anak, dan menulis kaligrafi hanzi atau aksara Han yang
menyiratkan tentang harapan dan impian mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Desainer Pakaian
Kondang di Kabupaten Batang
Wulan mengatakan, bahwa kegiatan perayaan Imlek
ini wadah untuk masyarakat Kabupaten Batang belajar berbahasa mandarin atau yang ingin
mengetahui budaya serta sejarahnya.
“Saya
kesini sangat mensupport perayaan Imlek
yang mungkin baru pertama kali diadakan di Kabupaten Batang, kegiatan yang
dapat menumbuh kembangkan anak dengan ilmu dan budayanya serta mengajarkan
toleransi beragama yang sangat kental di Indonesia ini,” ujar dia.
Diharapkan,
Kedepannya kegiatan seperti dapat berkembang di Kabupaten Batang untuk membuka
mata masyarakat tidak hanya hal negatif saja di negara cina yang kita ketahui, tetapi hal positifnya
juga kita harus mengerti banyak budaya yang baik saya kira. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)