Bupati Batang Wihaji panen raya umbi jalar lokal jenis AC di Desa Adinuso Kecamatan Reban 9/10. Desa Adinuso merupakan sentra pembudidayaan varietas umbijalar lokal jenis AC putih.

Bupati Batang Wihaji mengatakan, Pengembangan varietas umbijalar jalar jenis AC Putih yang di lakukan masyarakat Desa Adinuso sangat luar biasa, karena secara kultur tanahnya dan ketinggian daerahny sangat cocok, sehingga dihitung secara nilai ekonomis hasilnya melebihi tanaman padi.

" Kesuksesan masyarakat Desa Adinuso dalam pembudidayaan umbi jalar sudah sesuai dengan sukses history. Yang ternyata untungnya banyak. Untuk itu harus ditularkan kemasyarakat dan diceritakan sejarah kesuksesanya agar masyarakat lain terpincut untuk ikut sukses." Kata Bupati Wihaji

Ia juga mengatakan, dengan disosialisakan ke masyarakat diharapkan bisa meniru keauksesanya untuk menanam umbi jalar , karena dengan modal 20 juta bisa untung 60 juta dalam empat sampai lima bulan maksimal panen.

"Batang memang memilki daerah yang cocok dan potensi dalam pembudidayaan Untuk umbi jalar Jenis AC, namun juga tidak semua daerah di Kabupaten Batang cocok untuk tanaman tersebut, hanya bisa ditanam di ketinggian 200 sampai dengan 800 MDPL."kata Wihaji 

Kepala Desa Adinuso yang juga petani umbi jalar mengatakan, Tanaman umbijalar tersebut di ekpsor ke Negara Jepang dan Korea untuk di bikin pasta. Dan melalui Kemitraan kami sejak tahun 2010 sampai sekarang mampu memasok 300 sampai 400ton/bulan.

"Untuk kemampuan ekspor se Kabupaten Batang melalui melalui kemitraan saya sampai 300ton lebih perbulan, namun juga harga naik turun dengan nilai harha terendah Rp1700. Dan kalau mahal bisa mencapai Rp.5000/kg."Kata Wintoro Kades Adinuso

Dijelaskan juga olehnya bahwa tanaman ubi ular tersebut sangat mudah dalam merawatnya dan secara nilai ekonomisnya bisa mengalahkan tanaman padi. Karena dengan luasan tanah 1 hektar mampu menghasilkan panen mencapai 35 ton. (Edo/Humas/McBatang)