Pemkab Batang Sosialisasikan Vaksin Covid-19 Secara Masif
Batang - Bupati Batang Wihaji bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Batang menggelar sosialisasi vaksinasi Covid-19 di Aula Kantor Bupati, Kabupaten Batang, Senin (11/1/2021).
Batang - Bupati
Batang Wihaji bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Batang menggelar sosialisasi
vaksinasi Covid-19 di Aula
Kantor Bupati, Kabupaten Batang, Senin (11/1/2021).
Diperkirakan vaksin
Sinovac buatan Republik Rakyat Tiongkok akan tiba dari Penerintah Provinsi Jawa
Tengah besok pagi di Dinas Kesehatan Batang.
Bupati Batang
Wihaji mengatakan, rencananya vaksinasi akan dimulai 14 Januari dengan sasaran
keseluruhan 494.021 orang yang terbagi atas tenaga kesehatan sejumlah 2.554
orang, petugas publik 23.913 orang, masyarakat rentan 284.025 orang, masyarakat
umum 92.891 orang, lansia 90.638 orang.
“Ada 26 Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). Di
antaranya RSUD Batang, RSUD Limpung, RS QIM, 21 Puskesmas, Klinik Pratama
Kartika-36 dan Klinik Dokkes Polres Batang,” katanya.
Bupati Wihaji
menegaskan, sosialisasi terus disebarkan kepada masyarakat tentang pentingnya
vaksinasi melalui peran para tokoh yang kompeten, seperti Ketua Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
“Saya minta
dukungan dari seluruh anggota Forkopimda, saran dan masukan anggota TNI/Polri
agar kegiatan vaksinasi nantinya berjalan lancar,” pintanya.
Meskipun telah
divaksin, Bupati juga mengharapkan, masyarakat tetap menerapkan protokol
kesehatan dalam setiap beraktivitas di ruang publik.
Sementara itu,
Kepala Dinkes Batang Muchlasin menyatakan, saat ini vaksin Sinovac telah tiba
di Provinsi Jawa Tengah, maka dalam waktu dekat para tenaga kesehatan Kabupaten
Batang akan menerima vaksinasi secara bertahap.
“Sasaran untuk
2.554 tenaga kesehatan akan dilakukan vaksinasi sebanyak dua kali. Artinya
mereka membutuhkan 5 ribu lebih vaksin, sedangkan vaksin yang direncanakan tiba
baru 889 atau 17 persen,” ungkapnya.
Dinkes akan melaksanakan
edukasi secara masif agar masyarakat memahami bahwa memang akan timbul sedikit
efek samping setelah divaksin.
“Berdasarkan
penelitian efek samping yang mungkin timbul bisa menyebabkan kulit mengalami
kemerahan dan sedikit demam yang akan sembuh dalam waktu 2 hari,” terangnya.
Ia mengatakan,
pihak Dinkes tetap melakukan persiapan lebih matang. Sebelum pelayanan
dilakukan screening, untuk mengetahui kondisi tubuh calon penerima vaksin.
“Jika si penerima mengalami
sakit sebaiknya ditunda dulu. Mereka yang akan divaksin sebaiknya yang memiliki
kesehatan tubuh prima,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)