Home / Berita / Sosial / PEMPROV JATENG BERIKAN PELATIHAN SISLOGDA UNTUK KETAHUI PERSEBARAN PASTRA

Berita

Pemprov Jateng Berikan Pelatihan Sislogda untuk Ketahui Persebaran Pastra

Batang - Government Resources Managenent System (GRMS) Provinsi Jawa Tengah menggelar pelatihan Enumerator Sistem Logistik Daerah (Sislogda) untuk mengetahui persebaran beberapa jenis Pangan Strategis (Pastra) di seluruh Jawa Tengah.

Batang - Government Resources Managenent System (GRMS) Provinsi Jawa Tengah menggelar pelatihan Enumerator Sistem Logistik Daerah (Sislogda) untuk mengetahui persebaran beberapa jenis Pangan Strategis (Pastra) di seluruh Jawa Tengah.

Pelatihan diikuti 12 Kabupaten/Kota di antaranya Cilacap, Tegal, Pemalang, Banyumas, Pekalongan dan Batang.

“Sislogda nantinya dapat membantu Pemprov Jateng untuk mengetahui stok nyata dari masing-masing Kabupaten/Kota, termasuk persebaran lumbung hingga penggilingannya,” kata anggota Tim GRMS Provinsi Jawa Tengah Uma Malia Imandini, usai menyampaikan materi Pelatihan Sislogda di Hotel Sendang Sari, Kabupaten Batang, Rabu (25/11/2020).

Uma mengatakan, Sislogda bertujuan untuk menghimpun data secara lengkap dan komprehensif karena akan dilakukan pemetaan lebih lanjut.

“Saat ini baru ada data produksi beras saja, namun belum ada data hingga proses penggilingan, maka aplikasi ini untuk melengkapi data yang belum lengkap. Data yang sudah ada saat ini baru produksi, luas tanam, nama Gapoktan, lumbung padi, distributor, pasar dan lainnya,” jelasnya.

Data dikirim dari masing-masing Kabupaten/Kota tiap minggunya dan akan dimasukkan oleh petugas lapangan.

“Sislogda ini juga bisa digunakan untuk komoditas lainnya seperti jagung, cabai dan pangan strategis lainnya,” bebernya.

Ia mengharapkan, semua pihak dapat berkoordinasi dengan baik, karena faktanya banyak data yang belum lengkap dan harus disempurnakan.

Sementara itu, perwakilan Dinas Pangan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap Teguh Imam Purwanto mengatakan, Silogda mampu membantu untuk memperoleh informasi dan data seputar komoditas pangan secara valid.

“Selama ini kami terkendala ketika ingin mencari sumber data, karena faktor kesibukan masing-masing. Setelah adanya Sislogda ini kami akan berupaya untuk memenuhi permintaan agar data yang diperoleh lebih mudah,” katanya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)