Agen Pemulihan Diminta Tingkatkan Jangkauan Klien
Batang - Kiprah Agen Pemulihan (AP) yang bergerak pada Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dinilai oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Batang telah menjalankan perannya dengan baik.
Batang - Kiprah Agen Pemulihan (AP) yang bergerak
pada Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dinilai oleh Badan Narkotika Nasional
Kabupaten (BNNK) Batang telah menjalankan perannya dengan baik.
Mereka telah memperoleh pelatihan ditambah lagi
memiliki kedekatan secara emosional dengan lingkungan, menjadikan lebih mudah
untuk mengetahui dan ikut merehabilitasi apabila terdapat warganya yang mencoba
pakai bahkan menjadi penyalahguna obat-obatan terlarang.
“AP harus mempunyai niat yang kuat untuk memetakan
wilayahnya, mana saja yang dimungkinkan terdapat kerawanan penyalahgunaan
narkoba. Jangan sampai warganya yang sudah coba pakai itu berlanjut. Mereka
bisa lebih memaksimalkan perannya untuk mencegah berkembangnya peredaran gelap
narkotika,” kata Kepala BNNK Batang AKBP Windarto, saat memaparkan materi di
Hotel Sendang, Sari Kabupaten Batang, Rabu (25/11/2020).
Lebih lanjut, dia menerangkan, berdasarkan rapat
evaluasi hasilnya sudah menunjukkan perkembangan yang baik. Namun pihaknya akan
tetap dimotivasi agar terjadi peningkatan dalam penjangkauan jumlah klien.
“Jangkauan tidak hanya di RT sendiri tapi bisa di RT
lainnya untuk menambah klien, jika memang ada orang yang coba pakai. Rata-rata
klien yang ditemukan karena penyalahgunaan obat,” tegasnya.
Windarto mendukung jika para AP menggunakan media
religius dalam strategi rehabilitasi klien.
“Jika seseorang sudah kecanduan, namun digunakan
cara rehabilitasi medis tidak bisa, memang perlu memakai sistem keagamaan,
misalnya melalui keberadaan pondok pesantren sehingga menguatkan pemahaman
mental. Bisa saja sembuh karena disadarkan bahwa narkotika itu haram dan
sedikit demi sedikit meminimalkan kecanduan,” terangnya.
Windarto menambahkan, mendengar rencana dibukanya
kembali pembelajaran tatap muka, pihaknya segera menjadwalkan kembali,
pemetaan-pemetaan yang selama pandemi belum sempat terlaksana, maka akan
dilakukan di tahun 2021.
“Saya kira tetap ada penambahan area pemetaan karena
selama pandemi Covid-19, BNN sedikit kesulitan untuk memantau kegiatan
anak-anak di rumah, yang kenyataannya mereka tidak berada di rumah, tapi justru
berkumpul dengan kawan-kawannya. Jadi mungkin ke depan akan bertambah jumlah
sekolah-sekolah yang akan disidak,” bebernya.
Sementara itu, salah satu Agen Pemulihan, Ahmad
Toriq berkeyakinan dengan dilaksanakannya koordinasi yang baik antara AP dan
BNNK Batang, tentu pencegahan lebih dini akan mudah dilaksanakan.
Di sisi lain, AP juga harus memiliki kreativitas
dalam menjangkau klien supaya proses rehabilitasi berjalan lancar.
“Melihat pengalaman dari beberapa pengguna yang
berada pada stadium tertentu, memang perlu dilakukan rehabilitasi menggunakan
sarana keagamaan. Cara itu akan lebih efektif, mereka disadarkan bahwa
kehidupan tidak hanya di dunia saja, melainkan masih ada kehidupan di akhirat,
jika mereka sudah memiliki kesadaran itu insya Allah akan lebih mudah
meninggalkan ketergantungan dengan obat-obatan terlarang,” tandasnya. (MC
Batang, Jateng/Heri/Jumadi)