Optimalisasi Budidaya Cacing, Wujudkan Kemandirian Warga Batang
Batang - Penciptaan 1.000 wirausaha baru diharapkan segera terwujud dengan beragamnya jenis usaha yang mampu menggerakkan roda perekonomian demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batang.
Batang - Penciptaan 1.000 wirausaha baru diharapkan
segera terwujud dengan beragamnya jenis usaha yang mampu menggerakkan roda
perekonomian demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batang.
Salah satu program yang didukung penuh oleh Bupati
Batang Wihaji adalah wirausaha budidaya cacing dengan memberikan bantuan sosial
kepada 4.300 Rukun Tetangga (RT) yang nominalnya sebesar Rp750 ribu tiap RT.
“Bantuan tersebut digunakan sebagai sarana pelatihan,
bukan untuk produksi. Harapannya setelah ada sosialisasi yang tepat, nantinya
di masing-masing RT bisa berwirausaha secara mandiri,” kata Ketua Paguyuban
Budidaya Cacing Mahesa Jenar, Fatah Raharjo, usai anjangsana budidaya cacing di
Rutan Kelas IIB, Kabupaten Batang, Minggu (22/11/2020).
Ke depan, Lanjut dia, jika pelatihan di tiap-tiap RT
berjalan dengan baik akan dilakukan sistem plasma seperti yang diterapkan di
Kota Malang. Pengurus budidaya cacing di Batang dapat meniru pola mulai dari
akses permodalan hingga pasar yang menjanjikan.
“Keinginan Pak Bupati yang saya tangkap agar terjadi
percepatan. Kalau di Malang butuh 12 tahun, tapi di Batang cukup 2 tahun,”
harapnya.
Fatah menerangkan, setelah dilakukan plasma yaitu
satu peternak dapat mengelola cacing sebanyak 40 kilogram dalam kurun waktu
tiga bulan. Untuk mewujudkannya dibutuhkan kekompakan semua pihak.
“Saya amati kawan-kawan yang akan terjun dalam
budidaya cacing ini tidak mengelola kegiatan lain. Mereka murni berkecimpung
untuk membudidayakan cacing secara teknis,” tegasnya.
Ia menambahkan, hasil panen budidaya cacing di
Kabupaten Batang sejauh ini dikembangkan lebih maksimal kepada anggota baru.
“Secara umum cacing sangat bermanfaat untuk diubah
menjadi produk-produk olahan. Di antaranya kapsul cacing berguna untuk
mengobati typus, penambah stamina, pupuk, teh cacing dan pakan ternak,”
terangnya.
Seluruh anggota Paguyuban Budidaya Cacing Mahesa
Jenar mengharapkan, pelatihan tersebut dapat mengurangi angka pengangguran di
Kabupaten Batang terlebih bagi mereka yang terdampak pandemi Covid-19 secara
ekonomi.
Sementara, Kepala Rutan Kelas IIB Batang, Rindra
Wardhana mengatakan, kegiatan ini merupakan sinergi yang dibangun sejak awal
yang akan berdampak positif bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), apabila
mereka sudah tiba masanya untuk kembali ke lingkungan masyarakat.
“Kalau kita sudah bersinergi mulai sekarang begitu
mereka bebas, tinggal cari saja koordinator dari Mahesa Jenar sebab sudah
terbangun koneksi yang baik, sehingga langsung melanjutkan ke tahap
pengembangan selanjutnya,” tuturnya.
Rindra mengapresiasi program yang digagas oleh
Bupati Batang Wihaji, sebab semua pihak akan merasakan manfaatnya. Suatu saat
jika pembudidayaan cacing ini berhasil, tentu secara ekonomi dampaknya akan
dirasakan banyak pihak.
“Saat ini proses budidaya cacing di Rutan sudah
menghasilkan 400 kilogram dalam waktu satu setengah bulan. Ke depan target kami
bisa membudidayakan hingga 1.000 kilogram dan diharapkan bisa memenuhi
kebutuhan paguyuban serta membantu modal awal bagi WBP yang berbakat untuk
berwirausaha budidaya cacing,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)