Kado Istimewa 36 Tahun, Sekolah Budaya SMPN 5 Cipatakan Lagu

Batang - Meski di tengah pandemi Covid-19 SMPN 5 Batang yang berpredikat sebagai sekolah budaya, tetap merayakan hari jadinya ke-36 dengan melaunching lagu berjudul “Bangga SMP 5”.
Batang - Meski di tengah pandemi Covid-19 SMPN 5
Batang yang berpredikat sebagai sekolah budaya, tetap merayakan hari jadinya
ke-36 dengan melaunching lagu berjudul “Bangga SMP 5”.
Hal itu menunjukkan bahwa para pendidiknya tetap
mampu berekspresi dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan sejak proses
latihan hingga pengambilan gambar selama dua pekan.
Lagu tersebut menceritakan tentang para pendidik
yang tetap termotivasi untuk membimbing anak didiknya, meski dilakukan secara
virtual.
Salah satu liriknya berbunyi “Sepi ing pamrih rame ing gawe” maknanya orang yang banyak bertindak untuk kebaikan, namun tidak
mengharapkan imbalan apapun.
“Di saat pandemi kita harus betul-betul menjaga
protokol kesehatan, artinya peringatan hari jadi tetap berjalan, kreativitas
dan inovasi Bapak/Ibu guru tetap ditampilkan. Kalau tahun kemarin kita
tunjukkan dengan flashmob di depan halaman karena sebagai sekolah budaya, tapi
sekarang semua berbentuk virtual,” kata Kepala Sekolah Anung Setyawan Sucipto,
usai menyaksikan launching lagu “Bangga SMP 5”, di ruang guru SMPN 5 Kabupaten
Batang, Jumat (20/11/2020).
Kesan meriah juga tampak dalam gerak tari dari para
guru yang menunjukkan semangat seluruh warga sekolah dalam membangun SMPN 5
Batang dengan prestasi di bidang seni dan budaya.
Untuk memeriahkannya para guru mengikuti lomba tenis
meja untuk kategori tunggal dan ganda campuran. Selain itu, para pendidik juga
menggelar kegiatan khotmil quran sekaligus tasyakuran sebagai wujud syukur
kepada Allah Ta’ala, karena di usia 36 tahun SMPN 5 tetap bermanfaat bagi dunia
pendidikan.
“Anak-anak pun ikut berkiprah untuk memeriahkan hari
jadi dengan mengikuti lomba secara virtual seperti vidio literasi di masa
pandemi, tilawah Alquran dan tiktok tentang penerapan protokol kesehatan,”
terangnya.
Di masa pandemi ini, Anung mengibaratkan seperti
buah simalakama. Satu sisi para guru harus berkomunikasi dengan anak didik,
namun di sisi lain ada berbagai kendala.
“Pembelajaran jarak jauh mengharuskan guru mengecek
apakah anak didiknya memiliki gawai dan fasilitas kuota. Alhamdulillah
pemerintah sudah memperhatikan dengan memberikan bantuan kuota, sehingga bisa
berjalan, meskipun tidak maksimal,” ungkapnya.
Anung mengharapkan, di usia 36 tahun, SMP N 5 dapat
semakin matang terutama dalam menghadapi segala sesuatu di tengah pandemi.
Warganya harus memiliki inovasi dan kreativitas demi peningkatan akademik
maupun non akademik.
Sementara ditemui secara terpisah, Bupati Batang
Wihaji menyampaikan, di usia ke-36 seluruh keluarga besar SMPN 5 Batang harus
tetap bersemangat dalam mengedukasi anak didiknya, meski di tengah pandemi
Covid-19.
Bupati Wihaji mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun
ke-36 SMPN 5 Batang, semoga ke depan tambah baik, makin berprestasi. Khususnya
di masa pandemi ini para pendidik tetap sabar dengan melakukan kreativitas dan
inovasi untuk terus mentransfer ilmu pengetahuan dan pemahaman serta
nilai-nilai moral dan kebaikan.
“Keluarga besar SMPN 5 Batang tetap bersemangat
memberikan yang terbaik untuk anak didiknya. Sukses selalu, SMP Negeri 5 bisa,
SMP Negeri 5 luar biasa,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)