Peningkatan Pendapatan Pengusaha Minimarket Pasca Libur Panjang
Batang - Pasca libur panjang para pelaku usaha minimarket mengalami peningkatan pendapatan yang cukup signifikan, karena banyaknya pemudik yang melintas di sepanjang jalur pantura.
Batang - Pasca libur panjang para pelaku usaha
minimarket mengalami peningkatan pendapatan yang cukup signifikan, karena
banyaknya pemudik yang melintas di sepanjang jalur pantura.
Para pemudik memanfaatkan minimarket untuk
berbelanja makanan kecil sekaligus melepas lelah setelah menempuh perjalanan
jauh sebelum kembali ke Ibu Kota.
Meskipun jalur tol trans jawa sudah dilengkapi rest
area, namun di masa libur panjang para pemudik justru banyak yang beristirahat
di minimarket maupun SPBU di sepanjang jalur pantura, untuk menghindari
kemacetan saat libur panjang.
“Dengan adanya para pemudik yang melintas, otomatis
banyak yang beristirahat di minimarket sepanjang jalur pantura, pastinya akan
menaikkan omset penjualan,” ungkap Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop
dan UKM Kabupaten Batang, Endang Rahmawati, saat ditemui di ruang kerjanya,
Senin (2/11/2020).
Endang menerangkan, selain di rest area jalur tol
Batang - Semarang, ada beberapa minimarket yang menjadi tempat singgah favorit
pemudik melepas lelah, karena letaknya strategis di antaranya Gringsing dan
Limpung.
“Kenaikannya bisa mencapai antara 10-15% dan itupun
terjadi hanya saat hari raya Idulftri, Natal serta Tahun Baru atau libur
panjang saja. Diperkirakan saat libur Natal dan Tahun Baru mendatang akan
terjadi peningkatan yang lumayan tajam antara 15-20%,” katanya.
Di masa pandemi Covid-19, Disperindagkop dan UKM
tetap melakukan pemantauan protokol kesehatan ke sejumlah minimarket jalur pantura.
“Kami lakukan pengecekan, apakah minimarket itu
mematuhi surat edaran tentang disiplin protokol kesehatan atau tidak,” jelasnya.
Pengecekan dilakukan tiap dua pekan sekali dan
khusus menjelang Natal dan Tahun Baru akan dilakukan lebih intensif lagi, mulai
awal November hingga akhir Desember.
Ia menambahkan, berdasarkan pengamatan para pelaku
usaha mininarket tidak terlalu merasakan penurunan penjualan, karena melihat
konsumen milenial yang cenderung lebih menyukai kepraktisan dengan berbelanja
di toko swalayan.
“Buktinya banyak pelaku usaha baru yang ingin
mendirikan toko swalayan. Melihat analisa tersebut, tidak terjadi perubahan
penjualan di minimarket, kalaupun menurun hanya 5%,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu pelaku usaha minimarket,
Erna mengutarakan, selama libur panjang penjualan memang mengalami peningkatan,
karena letaknya yang sangat strategis di tepi jalur pantura.
“Sebelum libur panjang konsumen yang berbelanja 500
orang, sedangkan di masa libur panjang kemarin bisa mencapai 600 orang per
harinya atau meningkat sampai 15%,” tuturnya.
Menurut dia, selama libur panjang para pemudik
didominasi dari daerah Jakarta dan Semarang.
“Usahanya tak berpengaruh adanya jalur tol saat
libur panjang. Pasalnya banyak pemudik yang memilih jalur pantura untuk
berwisata karena tidak ingin terjebak macet,” terangnya.
Namun, berbeda halnya saat di hari-hari biasa,
penjualan mengalami penurunan karena pengendara memilih jalur tol karena minim
kemacetan. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)