Home / Berita / IKM UKM UMKM / KERAJINAN TAS KAYU RESIN BISA JADI BUAH TANGAN KHAS KABUPATEN BATANG

Berita

Kerajinan Tas Kayu Resin Bisa Jadi Buah Tangan Khas Kabupaten Batang

Batang - Kerajinan kayu dikenal di Indonesia sebagai budaya yang memiliki sejarah panjang, berbicara mengenai kerajinan tangan berbahan kayu, Indonesia merupakan daerah tropis dengan penghasil berbagai kayu yang akhirnya bisa dimanfaatkan untuk berkreasi.

Batang - Kerajinan kayu dikenal di Indonesia sebagai budaya yang memiliki sejarah panjang, berbicara mengenai kerajinan tangan berbahan kayu, Indonesia merupakan daerah tropis dengan penghasil berbagai kayu yang akhirnya bisa dimanfaatkan untuk berkreasi.

Hal ini yang dilakukan Bejo Prihatriyanto (27), Desa Kemiri Barat, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang yang memanfaatkan sisa bahan kayu dibuat menjadi tas kayu resin sejak tahun 2016.

“Pada awalnya itu, melihat sisa bahan kayu mebel bapak yang tidak terpakai banyak sekali dan dibiarkan begitu saja. Pertama iseng buat kolase lukisan terlebih dahulu, setelah itu terlintas dipikiran ide untuk membuat tas kayu tetapi dengan diberi resin untuk motifnya jadi tidak mengandalkan urat pada kayunya saja sebagai motif,” kata Bejo Prihatriyanto saat ditemui di Rumahnya, Kamis (22/10/2020).

Pertama buat untuk sendiri dan kemudian memberikan diri membuat sampel dan saya tawarkan ke Yogyakarta mereka tertarik, akhirnya saya memproduksi masal sampai sekarang.

Ia menjelaskan, langkah pembuatan tas kayu resin juga lumayan mudah, tinggal kita memilih  sisa-sisa kayu yang sering dibuat untuk mebel seperti kayu nangka, kayu jati, dan kayu sono keling, setelah itu bahan dipotong dan disusun sesuai ukuran tas.

“Kemudian motif dibuat dengan kayu yang mempunyai urat unik, celahnya diberi resin untuk mendukung motif urat kayu agar lebih bagus dan mewah, tahap akhirnya bagian tengah dipotong untuk dimasukkan bahan kain sebagai pelapis tas dan diberi pengunci tas,” imbuhnya.

Untuk pemasaran tas kayu resin ini masih di Yogyakarta tepatnya di Jalan Malioboro, di Kabupaten Batang sendiri masih sedikit yang membeli tas ini, mungkin karena belum familiar saja, tas kayu resin dijual dengan harga Rp450.000,00.

“Awal pemasaran tas kayu resin dijual dari mulut ke mulut, karena sekarang masih viralnya jualan online saya membuat akun instagram dan facebook untuk pemasaran saat ini. Omset  sebulan  mencapai Rp15.000.000,00, tetapi pada pandemi Covid-19 berkurang penghasilannya,” pungkasnya.

Diharapkan, tas kayu resin bisa menjadi barang khas Kabupaten Batang dan dapat menjadi buah tangan yang bagus untuk wisatawan luar kota. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)