Pelopor Mainan Miniatur Excavator Kayu Ada di Desa Siwatu Batang
Batang - Permainan tradisional dengan menggunakan bahan kayu sudah jarang dijumpai pada jaman milenial saat ini, rata-rata permainan sekarang banyak menggunakan kecanggihan teknologi. Tetapi tidak dengan Pemilik Perajin Mainan Amat Kadir Jaelani (40), Dukuh Kijingan, Desa Siwatu, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang.
Batang - Permainan
tradisional dengan menggunakan bahan kayu sudah jarang dijumpai pada jaman
milenial saat ini, rata-rata permainan sekarang banyak menggunakan kecanggihan
teknologi. Tetapi tidak dengan Pemilik Perajin Mainan Amat Kadir Jaelani (40),
Dukuh Kijingan, Desa Siwatu, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang.
“Pada awalnya
saya menggeluti dunia perajin mainan sejak tahun 2016, pertama kali mempunyai
ide untuk membuat mainan sendiri pada saat kondisi ekonomi yang sulit dan
situasi itu membuat saya berfikir keras untuk membuat kreasi baru, dengan
melihat youtube permainan kesehatan,
tetapi saya tidak menyalinnya bahkan membuat kreasi baru dengan membuat mainan
miniatur excavator kayu,”
kata Amat Kadir Jaelani saat
ditemui di Rumahnya, Rabu (14/10/2020).
Ia menjelaskan,
cara pembuatannya cukup mudah dengan memanfaatkan 70% yang ada disekitar kita
dengan bahan utama kayu pelu yang dipotong sesuai kebutuhan bahan diantaranya
untuk membuat badan excavator, membuat tuas utama excavator, membuat bucket
excavator dan kemudi excavator, kemudian bahan direkatkan per bagian dan dilakukan
pengecatan,
Setelah itu
masuk ke perakitan dengan memakai sistem hidrolik tanpa listrik melainkan
menggunakan selang-selang dan suntikan yang berisikan air, dan langkah
selanjutnya pemasangan atau penyambungan selang ke suntikan yang menguhubungkan
miniatur excavator dan kemudi, kemudian di uji coba agar kinerja mainan
miniatur excavator kayu sesuai yang diinginkan.
“Per unit mainan miniatur
excavator kayu dijual dengan harga Rp300.000,00 untuk seller dan konsumen
langsung diberikan harga Rp500.000,00, pemasaran mainan miniatur excavator kayu
menggunakan media online seperti facebook,” terangnya.
Pemesanan mainan
miniatur excavator kayu sudah masuk bagian seluruh pulau Indonesia diantaranya Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan dan Pulau Papua juga pernah, untuk
omset dalam satu bulan jika ramai
pesanan bisa mencapai Rp300.000.000,00.
Diharapkan, perajin
mainan tradisional masih banyak yang bertahan dengan perkembangan teknologi
seperti sekarang, diperlukan ide kreatif untuk menciptakan permainan baru yang
tradisional tetapi juga terlihat modern karena untuk menarik minat anak-anak
milenial. MC Batang, Jateng /Roza/Jumadi