Home / Berita / Kegiatan Keagamaan / SANTRI RUTAN BATANG BERBAGI ILMU AGAMA DENGAN SESAMA

Berita

Santri Rutan Batang Berbagi Ilmu Agama dengan Sesama

Batang - Rutan Kelas IIB Batang terus membentuk karakter para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan berbagai kompetensi, salah satunya adalah ilmu agama yang diberikan ustadz Pesantren Al Ikhsan.

Batang - Rutan Kelas IIB Batang terus membentuk karakter para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan berbagai kompetensi, salah satunya adalah ilmu agama yang diberikan  ustadz Pesantren Al Ikhsan.

Berkat ketekunan 80 santri Darut Taubah dalam menuntut ilmu, akhirnya ada sejumlah WBP yang mampu menularkan kepada rekannya, agar kemanfaatannya semakin didapat serta memperoleh ridho Allah Ta’ala.

Salah satu santri Darut Taubah, Ahmad Asyim mengatakan, kegiatan yang rutin digelar setiap pagi hari ini diniatkan untuk saling belajar dan berbagi ilmu, karena masing-masing muslim memiliki kewajiban membagikan ilmu meskipun satu ayat.

“Saya pun masih belajar kepada para ustadz Pondok Pesantren Al Ikhsan, khususnya tentang fiqih Islam. Materi yang disampaikan antara lain syarat-syarat salat, wudu, fardu dan hal yang membatalkannya dan lain sebagainya,” kata Ahmad Asyim usai menyampaikan materi, di Masjid At Taubah Rutan Kelas IIB Kabupaten Batang, Senin (12/10/2020).

Dirinya bersama kawan santri lainnya berupaya semaksimal mungkin menjaga agar tetap istiqomah dalam belajar fiqih dan materi-materi lain seputar agama Islam, sehingga saat tiba kembali ke masyarakat sudah siap mengaplikasikannya dalam kehidupan sosial.

Menurut dia, mempelajari ilmu fiqih sangat penting, karena mengajarkan dasar-dasar dari agama Islam.

“Di dalamnya ada tata cara berwudu, berdoa dan salat yang benar serta banyak lagi ilmu lainnya yang berguna,” ujanya.

Ahmad berharap, sebelum dirinya menerima masa bebas sebaiknya ada regenerasi dari santri yang mumpuni di bidang ilmu agama Islam, sehingga proses berbagi ilmu antar sesama WBP terus berlanjut.

“Semoga bimbingan materi agama dari Pondok Pesantren Al Ikhsan makin intensif dan dengan belajar bersama ini kami jadi lebih tahu lagi tentang ilmu agama, supaya bisa memperbaiki akhlak kita semua,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Rutan Batang Rindra Wardhana menerangkan, selain mengundang para ustadz dari Pondok Pesantren Al Ikhsan, juga mengikutsertakan santri Darut Taubah untuk membagikan ilmu yang telah didapat kepada teman mereka, terutama yang mempunyai dasar ilmu agama sebelum berada di dalam Rutan.

“Khusus untuk ilmu fiqih, nahwu shorof maupun lainnya harus dipraktikkan langsung, tidak bisa semata-mata  mendengarkan saja. Tentunya dibutuhkan kehadiran pengajar, namun karena masih masa pandemi para santri yang memiliki ilmu dan lebih memahami selama mendapat pengajaran dari ustaz bisa berbagi ilmu dengan WBP lainnya,” jelasnya.

Meski demikian, Lanjut dia, dalam kegiatan pembelajaran sesama santri itu, pihak Rutan juga tetap mendapat bimbingan dari para pengasuh mereka  ustadz dari Pondok Pesantren Al Ikhsan.

“Para ustadz kami hadirkan tiap seminggu sekali, itupun di sore hari. Para santri bisa berkonsultasi, bertukar pikiran tentang materi-materi yang diajarkan kepada WBP lainnya,” ungkapnya.

Di masa pandemi ini kegiatan konsultasi dengan para ustadz tetap menerapkan protokol kesehatan, jumlah santri yang mengikuti pembelajaran tatap muka pun dibatasi. Namun pihak Rutan tetap menyiapkan media pengeras suara agar santri dan WBP lain tetap dapat mendengarkan pembelajaran tersebut.

“Untuk regenerasi santri yang berkompeten membagikan ilmunya, pihak Rutan akan melakukan seleksi ketat. Sebab ilmu fiqih  bukan ilmu sembarangan, jadi harus dipegang oleh orang yang mumpuni, karena tanggung jawabnya dunia dan akhirat,” tegasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)