Program Kartu Tani Telah Capai 100%, Pemkab Batang Posisi Teratas di Jateng
Batang - Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Batang menggelar rapat koordinasi tentang kartu tani. Kartu tani merupakan sarana akses layanan perbankkan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi tani di Aula Bupati, Kabupaten Batang, Rabu (30/9/2020).
Batang - Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3)
Kabupaten Batang menggelar rapat koordinasi tentang kartu tani. Kartu tani
merupakan sarana akses layanan perbankkan terintegrasi yang berfungsi sebagai
simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi tani di Aula
Bupati, Kabupaten Batang, Rabu (30/9/2020).
Ketua KP3 Kabupaten Batang Wondhi Ruki Trisnanto
mengatakan, bahwa kegiatan ini untuk mengetahui apakah petani bisa memakai
kartu tani untuk membeli pupuk, karena kemarin banyaknya kesulitan untuk
membeli pupuk di Kabupaten Batang sampai ada yang ingin membeli ke kota
tetangga sebelah.
“Setelah beberapa kali meninjau kelapangan petani kita sudah dapat menggunakan kartu
taninya. Pembagian kartu tani dimulai pada
1 April 2020 petani di Kabupaten Batang menerima kartu tani. Beberapa
kios penjualan pupuk tani bisa membayar dengan kartu tani jadi nanti petani
betul-betul bisa berjalan di Kabupaten Batang,” jelasnya.
Dijelaskannya, program kartu tani untuk alokasi pupuk
subsidi di Kabupaten Batang telah mencapai 100%. Sehingga Batang menjadi daerah
pertama di Jawa Tengah, bahkan di Indonesia yang memenuhi 100%. Total kartu
tani yang dikeluarkan ada 69.446 kartu tani.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop), Dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto
mengatakan, tentang pendistribusian pupuk tani pertama yang dilakukan dengan menggundang distributor dan produsen,
kaitan bagaimana distribusi pupuk di Kabupaten Batang.
“Kendala pendataan dalam pendistribusian pupuk ini
mungkin masih ada kartu tani yang tidak bisa digunakan karena masa berlakunya
habis,” ungkapnya.
Perkembangan kartu tani di Kabupaten Batang sudah
bagus walaupun diawal sangat berat karena kurang pemahaman petani tentang
penggunaan kartu tani ini seperti ada
kartu taninya yang dipijam untuk transaksi beli pupuk petani lain sehingha yang punya tidak bisa memakai.
Ia menjelaskan, untuk para distributor kita mohon
jalannya pendistribusian dapat berjalan lancar khususnya di Kabupaten Batang
karena kita di Jawa Tengah kita posisinya sudah paling atas padahal pada
awalnya Kabupaten Batang hanya dipake untuk pilot project saja.
“Pemerintah Kabupaten Batang memang mewajibkan petani
memiliki kartu tani. Hal itu agar petani tidak khawatir kekurangan stok pupuk bersubsidi
karena sudah terdata semua kebutuhan pupuknya,” pungkasnya. (MC Batang,
Jateng/Roza/Jumadi)