Home / Berita / Kesehatan / TAZAKKA TERAPKAN PROTAP, UNTUK PASTIKAN SANTRI BEBAS COVID-19

Berita

Tazakka Terapkan Protap, untuk Pastikan Santri Bebas Covid-19

Batang - Pondok Modern (PM) Tazakka melaksanakan sejumlah pemeriksaan terhadap para santri baru sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar selama berada dalam pondok.

Batang - Pondok Modern (PM) Tazakka melaksanakan sejumlah pemeriksaan terhadap para santri baru sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar selama berada dalam pondok.

Pemeriksaan dilakukan secara bergelombang sehingga tidak menimbulkan kerumunan dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sebanyak 598 santri dari berbagai daerah di Nusantara maupun Negara tetangga wajib mengikuti Protokol ketetapan (Protap) yang diketahui oleh pihak Pemerintah Kabupaten Batang dan Polres Batang untuk memastikan terbebas dari pandemi Covid-19.

PM Tazakka melakukan sejumlah Protap dan telah dibuat simulasinya oleh Dinas Kesehatan dan Polres Batang.

“Protap itu berisi tentang setiap santri wajib melakukan karantina mandiri sebelum berangkat ke pondok dan melakukan rapid test di daerah masing-masing,” kata Kepala Bagian Tazakka Medical Center (TMC), Ustaz Tony Kuswoyo, saat mendampingi para santri  menjalani pemeriksaan kesehatan di Gedung Indonesia PM. Tazakka, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Minggu, (6/9/2020).

Lebih lanjut, ia menerangkan, jika terindikasi reaktif otomatis santri tidak dapat melanjutkan perjalanan ke pondok. Kemudian segera melakukan tindakan medis oleh pihak terkait.

Bagi santri non reaktif bisa melanjutkan perjalanan ke pondok dengan mengikuti Protap yang ditentukan.

“Begitu sampai, tas dan barang bawaan para santri disemprot cairan disinfektan. Pemeriksaan lain yaitu kakak-kakak kelas menggeledah isi tas para santri untuk memastikan tidak terdapat barang elektronik dan lainnya yang masuk ke dalam pondok,” tegasnya.

Pemeriksaan berikutnya berfokus pada kesehatan para santri dengan diminta menunjukkan surat pernyataan karantina mandiri bermaterai dan hasil rapid test non reaktif.

“Mereka diperiksa kesehatan secara umum oleh dokter, meliputi wawancara selama melakukan karantina mandiri 14 hari di kediamannya. Proses selanjutnya santri menjalani karantina selama tujuh hari,” katanya.

Ia menambahkan, selama protokol kesehatan dilakukan dengan benar, mengikuti arahan Pemkab Batang Insya Allah semua akan berjalan secara baik.

“Mari kita bersama berdoa dan menjalankan protokol kesehatan dengan maksimal karena saat ini semua pihak berada pada situasi yang sulit, supaya ikut meminimalkan penyebaran Covid-19,” imbaunya.

Sementara itu, salah satu santri, Royan dari Kabupaten Pekalongan, mengutarakan perasaannya lebih tenang karena setelah dilakukan rapid test hasilnya negatif, sehingga nantinya dapat mengikuti kegiatan pembelajaran selama berada di pondok.

“Saya sudah ikut rapid test hasilnya non reaktif, karantina mandiri 14 hari di rumah. Tadi juga ditanya sama Bu dokter beraktivitas di mana saja, melaksanakan ibadah salat di rumah atau masjid dan pernah bepergian keluar kota atau tidak,” bebernya.

Kedua orang tuanya pun berpesan tetap mematuhi protap PM Tazakka, mengikuti protokol kesehatan, menjaga kesehatan tubuh dan rajin belajar. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)