Pastikan Terbebas Covid-19, Petugas Sensus Jalani Rapid Test
Batang - Menjelang perhelatan akbar Sensus Penduduk 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) Batang menggelar rapid test untuk memastikan para calon petugas sensus terbebas dari Covid-19.
Batang - Menjelang perhelatan akbar Sensus Penduduk
2020, Badan Pusat Statistik (BPS) Batang menggelar rapid test untuk memastikan
para calon petugas sensus terbebas dari Covid-19.
Bekerja sama dengan para petugas medis, repid test
dilakukan selama 2 hari berturut-turut kepada 646 orang yang akan bertugas di
4.004 Rukun Tetangga (RT) di Rumah Sakit QIM Kabupaten Batang, Rabu
(26/8/2020).
Kepala BPS Batang Eddy Prawoto mengatakan, semenjak
adanya pandemi Covid-19 kami melakukan berbagai perbaikan antara lain menyaring
calon petugas sensus yang telah lolos tes dengan satu tahap lagi yaitu rapid
test.
Hal itu dimaksudkan agar para petugas saat turun ke
lingkungan, masyarakat merasa nyaman menerimanya, sebab telah dinyatakan tidak
terindikasi Covid-19.
“Saat terjun ke masyarakat pun petugas sensus
dibekali dengan sejumlah alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan,
masker dan pelindung muka. Kami siapkan 15 sarung tangan untuk bertugas selama
15 hari,” tuturnya.
Eddy memastikan, jika setelah mengikuti rapid test
ada petugas sensus yang terindikasi reaktif, maka prosedur awal tidak
mengikutsertakannya, namun menyiapkan petugas
cadangan untuk dirapid test terlebih dahulu, jika dinyatakan tidak reaktif,
maka kita rekrut.
“Kami menyiapkan 591 orang petugas yang terjun
langsung ke tingkat RT, 46 orang pengawas, 9 orang pengawal dari BPS,” jelasnya.
Dijelaskannya, apabila ditemukan calon petugas
reaktif, pihak rumah sakit akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan
Batang untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
Eddy mengharapkan, masyarakat tetap menerima petugas
sensus dengan baik, tanpa timbul prasangka apapun, karena data yang diperoleh
nanti bemanfaat bagi pembangunan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Tapi dengan adanya pandemi, masyarakat pun diminta
tetap waspada dengan menjalankan protokol keesehatan. Bila ada petugas kami
yang tidak memakai APD bisa menegurnya, demikian pula sebaliknya demi kesehatan
dan keselamatan bersama,” tegasnya.
Sementara, Calon petugas sensus, Pratistyo
menuturkan, sebagai petugas yang diberikan amanah untuk melakukan Sensus
Penduduk 2020 hingga tingkat RT, sudah sewajarnya menerapkan protokol kesehatan
agar dapat memberika rasa aman dan nyaman ketika terjun ke tengah-tengah
masyarakat.
“Selama mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga
jarak aman, saya kira tidak ada yang perlu ditakutkan, apalagi kami telah
dilakukan rapid tes sebelum bertugas,” ujarnya.
Menurut dia, ada sedikit perbedaan dengan
pelaksanaan sensus kali ini yang mengutamakan kewaspadaan baik bagi petugas
maupun warga yang ditata. Sedangkan sebelumnya adanya pandemi pelaksanaan
sensus lebih nyaman, karena tidak virus Corona yang bertebaran.
Ia berharap, semoga saat sensus dimulai warga memberikan
data yang valid, mematuhi protokol kesehatan agar semua merasa nyaman.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Manajer
Keperawatan RS QIM, Muhammad Riqbal menanggapi positif dengan dilakukannya
rapid test kepada para calon petugas Sensus Penduduk 2020.
“Nantinya akan tersaring mana saja petugas yang
terindikasi maupun yang aman dari Covid-19. Tingkat kepercayaan masyarakat juga
lebih tinggi, jadi petugas yang benar-benar sehat yang bisa datang ke
rumah-rumah penduduk,” terangnya.
Ia mengutarakan, ketika ditemukan calon petugas yang
reaktif, pihak rumah sakit akan menyampaikan kepada BPS, walaupun rapid test
ini belum tentu terpapar Covid-19. Namun setidaknya merupakan tindakan awal
untuk mentukan langkah selanjutnya.
“Ada beberapa test yang dilakukan antara lain
pengecekan tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi dan nafas. Dilanjutkan
pengambilan sampel darah yang digunakan rapid test, dilakukan assesmen oleh
dokter dan dinilai langsung serta hasilnya diserahkan ke BPS untuk dijadikan
pertimbangan,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)