Home / Berita / Ekonomi / HARGA SAYURAN TURUN DRASTIS DI PASAR TRADISIONAL BATANG

Berita

Harga Sayuran Turun Drastis di Pasar Tradisional Batang

Batang - Kondisi sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Batang saat ini mengalami penurunan jumlah pengunjung, hal ini berdampak pula pada harga sayur mayur yang turun drastis sampai 50 persen.

Batang - Kondisi sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Batang saat ini mengalami penurunan jumlah pengunjung, hal ini  berdampak pula pada harga sayur mayur yang  turun drastis sampai 50 persen.

Kepala koordinasi pasar Disperindag Kabupaten Batang Slamet mengatakan, pasar tradisional Batang yang merupakan pasar terbesar di Kabupaten Batang mengalami dampak penurunan harga sayuran.

“Mayoritas harga komoditas sayur mayur yang saat ini turun drastis diantaranya tomat dari harga semula Rp6.000,00 turun menjadi Rp4.000,00 per kilo, terong dari harga semula Rp6.000,00 turun menjadi Rp5.000,00 per kilo, kubis dari harga semula Rp5.000,00 turun menjadi Rp3.000,00 perkilo, bayam dari semula harga Rp5.000,00 turun menjadi Rp2.000,00 per ikat,” jelasnya.

Kemudian, cabe merah keriting dari harga semula Rp30.000,00 turun menjadi Rp18.000,00 per kilo, cabe merah teropong dari harga semula Rp30.000,00 turun menjadi Rp16.000,00 per kilo, cabe hijau dari harga semula Rp15.000,00 turun menjadi Rp12.000,00 per kilo.

Ia menjelaskan, menurunnya harga sayuran secara drastis ini karena dampak virus Covid-19 yang mengakibatkan masyarakat lebih memilih tetap di rumah dan menunggu penjual sayur keliling  karena harganya hampir  sama dengan harga  di pasar.

“Harga  kebutuhan yang mengalami penurunan  paling banyak  salah satunya sayuran, karena sayuran hanya bisa bertahan selama 3 hari saja setelah itu akan membusuk jika tidak disimpan di tempat penyimpanan,” terangnya.

Kebanyakan pedagang mengeluhkan omset penjualan mereka yang menurun bahkan kadang banyak pedagang yang tidak ada pembeli  di lapaknya.

Diharapkan, kondisi seperti ini segera normal dan kegiatan jual beli   stabil kembali. Pedagang diharapkan  mempunyai inovasi lain untuk menjual dagangannya karena pasar perdagangan sudah semakin berkembang mengikuti teknologi. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)